Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hamas Melemah tapi Belum Tumbang, Gaza Masih di Bawah Bayang-bayang Konflik

Kompas.com - 21/10/2025, 17:27 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber NBC News

GAZA, KOMPAS.com – Setelah pasukan Israel menarik diri sebagian dari Jalur Gaza, Hamas berupaya menegaskan kembali otoritasnya di wilayah tersebut, meski masa depan kelompok itu masih menjadi tanda tanya di tengah upaya rekonstruksi.

Dalam sepekan sejak gencatan senjata Gaza diberlakukan, petugas bersenjata Hamas kembali berpatroli di wilayah yang ditinggalkan Israel.

Mereka terlibat bentrokan dengan klan saingan dan beberapa kali menembaki pasukan Israel dalam sejumlah insiden.

Baca juga: AS Tingkatkan Diplomasi, Desak Gencatan Senjata Gaza Kembali ke Jalurnya

Meski terus menunjukkan kehadirannya, para pejabat keamanan Israel dan pengamat di Gaza sepakat bahwa kekuatan Hamas kini telah menyusut drastis, namun belum benar-benar musnah.

Kelompok itu bahkan diperkirakan masih mampu menarik rekrutan baru, terutama setelah puluhan ribu warga sipil Palestina tewas akibat serangan Israel.

Kekuatan militer yang masih tersisa

Penilaian atas kekuatan Hamas menjadi krusial dalam negosiasi pelucutan senjata, salah satu poin penting dalam kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi Amerika Serikat.

Hamas sejauh ini menolak menyerahkan senjatanya.

“Hamas mengalami kerusakan yang sangat parah dalam kemampuan militernya, tetapi saya rasa adil untuk mengatakan bahwa Hamas tidak hancur total,” ujar Shalom Ben Hanan, peneliti di Institut Internasional untuk Kontra-Terorisme di Universitas Reichman, Israel, yang juga veteran hampir 30 tahun di Badan Keamanan Israel (Shin Bet).

“Mungkin ancamannya tidak akan terjadi dalam beberapa hari mendatang atau dalam waktu dekat. Namun potensi mereka masih ada,” imbuhnya, dikutip dari NBC News pada Selasa (21/10/2025).

Hanan memperkirakan Hamas masih memiliki sekitar 15.000 hingga 25.000 pejuang, berdasarkan informasi dari pejabat keamanan Israel yang aktif bertugas.

Seorang pejabat militer Israel yang berbicara tanpa menyebut nama memperkirakan jumlah pasukan komando Hamas berkisar antara 10.000 hingga 20.000 orang.

Baca juga: Ancaman Terbaru Trump jika Hamas Langgar Gencatan Senjata Gaza

Giora Eiland, mantan direktur Dewan Keamanan Nasional Israel sekaligus mantan kepala perencanaan Pasukan Pertahanan Israel (IDF), mengatakan Hamas kehilangan sekitar 20.000 pejuang selama dua tahun perang.

Namun, menurutnya, kelompok itu tidak akan kesulitan untuk menyusun kembali kekuatan.

“Mudah bagi Hamas untuk merebut kembali kekuasaan dan sangat mudah bagi mereka untuk merekrut lebih banyak orang untuk menggantikan mereka yang tewas,” kata Eiland.

Rekrutmen baru dan akar konflik

Hamas merebut kekuasaan dari partai Fatah yang lebih sekuler dan diakui secara internasional pada 2007, setelah memenangkan pemilu legislatif setahun sebelumnya.

Halaman:

Terkini Lainnya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Global
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Global
Ketika Andrew Bukan Lagi Pangeran, Sirna Sudah Semua Kemewahan...
Ketika Andrew Bukan Lagi Pangeran, Sirna Sudah Semua Kemewahan...
Global
36.000 Warga Sudan Mengungsi Jalan Kaki 70 Km, El Fasher Diteror Kekejaman RSF
36.000 Warga Sudan Mengungsi Jalan Kaki 70 Km, El Fasher Diteror Kekejaman RSF
Global
Sebelumnya Mustahil, Padi Bisa Tumbuh di Inggris karena Perubahan Iklim
Sebelumnya Mustahil, Padi Bisa Tumbuh di Inggris karena Perubahan Iklim
Global
Perampok Museum Louvre Ternyata Penjahat Kelas Teri, Ada Sepasang Kekasih
Perampok Museum Louvre Ternyata Penjahat Kelas Teri, Ada Sepasang Kekasih
Global
Gempa Afghanistan Tewaskan 4 Orang, Puluhan Lainnya Terluka
Gempa Afghanistan Tewaskan 4 Orang, Puluhan Lainnya Terluka
Global
Australia-Turkiye Rebutan Tuan Rumah COP31, Albanese Sampai Surati Erdogan
Australia-Turkiye Rebutan Tuan Rumah COP31, Albanese Sampai Surati Erdogan
Global
Trump Tegaskan Belum Akan Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Ini Alasannya
Trump Tegaskan Belum Akan Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Ini Alasannya
Global
Ibu Negara Perancis Stres Sering Di-bully Mirip Pria, Hidupnya Tertekan
Ibu Negara Perancis Stres Sering Di-bully Mirip Pria, Hidupnya Tertekan
Global
Apa yang Terjadi di El-Fasher Sudan, Mengapa Ada Pembantaian di Negara Kaya Emas?
Apa yang Terjadi di El-Fasher Sudan, Mengapa Ada Pembantaian di Negara Kaya Emas?
Global
Israel Abaikan Gencatan Senjata, Akan Serang Hizbullah Besar-besaran
Israel Abaikan Gencatan Senjata, Akan Serang Hizbullah Besar-besaran
Global
Diusir dari Kediaman Megah ke Pengasingan, Pangeran Andrew Juga Tak Diterima Warlok
Diusir dari Kediaman Megah ke Pengasingan, Pangeran Andrew Juga Tak Diterima Warlok
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau