Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utang Whoosh Membengkak, China Coba Redam Kekhawatiran Indonesia

Kompas.com - 21/10/2025, 16:33 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

Sumber Anadolu

BEIJING, KOMPAS.com — Pemerintah China berusaha meredam kekhawatiran yang muncul terkait beban utang dan pembengkakan biaya proyek kereta cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh.

Melalui pernyataan resmi pada Senin (20/10/2025), juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, menegaskan bahwa proyek tersebut tetap memberikan manfaat sosial dan ekonomi yang besar bagi Indonesia, meski kini tengah menghadapi tekanan finansial.

“Sejak dioperasikan, jalur kereta cepat Jakarta–Bandung telah mempertahankan operasi yang aman, lancar, dan tertib. Proyek ini telah melayani lebih dari 11,71 juta penumpang, dan arus penumpang terus meningkat secara stabil,” ujar Guo.

Baca juga: Pria Austria Selamat Usai Bergelantungan di Kereta Cepat yang Melaju

“Proyek ini menciptakan banyak lapangan kerja bagi masyarakat lokal serta mendorong pertumbuhan ekonomi di sepanjang jalur kereta,” tambahnya.

Beijing juga menyatakan kesiapannya untuk terus bekerja sama dengan Jakarta agar operasional Whoosh berjalan stabil dan berkelanjutan.

China minta Indonesia tak khawatirkan utang

Pernyataan Guo Jiakun itu muncul setelah Lembaga Pengelola Investasi Indonesia (INA) atau Danantara mengumumkan bahwa pemerintah akan memutuskan solusi akhir terkait utang proyek kereta cepat kepada China sebelum akhir tahun ini.

Media lokal juga melaporkan bahwa Indonesia kini menghadapi tekanan keuangan karena harus membayar bunga utang sekitar Rp 2 triliun per tahun untuk proyek tersebut.

Menanggapi isu itu, Guo menekankan bahwa penilaian terhadap proyek Whoosh sebaiknya tidak hanya berfokus pada angka keuangan.

“Ketika menilai proyek ini, kita juga harus mempertimbangkan manfaat publik dan pengembalian sosial secara menyeluruh, bukan hanya indikator ekonomi atau keuangan semata,” katanya.

Ia juga menyebut bahwa pemerintah dan perusahaan kedua negara tetap berkoordinasi erat untuk mendukung operasi kereta cepat agar tetap stabil dan berkualitas tinggi.

Baca juga: Perempuan Ditahan karena Menghalangi Pintu Kereta Cepat dengan Tubuhnya, Ini Alasannya

“China siap terus bekerja sama dengan Indonesia untuk memastikan proyek ini dapat memainkan peran yang lebih besar dalam mendorong pembangunan ekonomi dan sosial Indonesia serta meningkatkan konektivitas di kawasan,” ujar Guo.

Utang proyek Whoosh

Kereta cepat Jakarta-Bandung Whoosh di Stasiun Halim, Jakarta Timur.KOMPAS.com/Krisda Tiofani Kereta cepat Jakarta-Bandung Whoosh di Stasiun Halim, Jakarta Timur.

Proyek Whoosh yang bernilai 7,3 miliar dollar AS (sekitar Rp 121 triliun) ini sebagian besar dibiayai oleh China Development Bank, yang menanggung sekitar 75 persen dari total biaya pembangunan.

Meski telah menjadi simbol kerja sama besar antara Jakarta dan Beijing, proyek ini juga menjadi sorotan karena pembengkakan biaya dan beban utang yang tinggi.

Sebelumnya, para pejabat Indonesia sempat mengakui bahwa proyek ini membutuhkan waktu hingga 40 tahun untuk mencapai titik impas.

Diketahui, kereta cepat Whoosh diresmikan pada Oktober 2023 dan menjadi jalur kereta cepat pertama di Asia Tenggara, menghubungkan Jakarta dan Bandung dengan waktu tempuh sekitar 40 menit.

Baca juga: Kabel Tembaga Dicuri, Kereta Cepat di Spanyol Terhenti

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Terkini Lainnya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Global
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Global
Ketika Andrew Bukan Lagi Pangeran, Sirna Sudah Semua Kemewahan...
Ketika Andrew Bukan Lagi Pangeran, Sirna Sudah Semua Kemewahan...
Global
36.000 Warga Sudan Mengungsi Jalan Kaki 70 Km, El Fasher Diteror Kekejaman RSF
36.000 Warga Sudan Mengungsi Jalan Kaki 70 Km, El Fasher Diteror Kekejaman RSF
Global
Sebelumnya Mustahil, Padi Bisa Tumbuh di Inggris karena Perubahan Iklim
Sebelumnya Mustahil, Padi Bisa Tumbuh di Inggris karena Perubahan Iklim
Global
Perampok Museum Louvre Ternyata Penjahat Kelas Teri, Ada Sepasang Kekasih
Perampok Museum Louvre Ternyata Penjahat Kelas Teri, Ada Sepasang Kekasih
Global
Gempa Afghanistan Tewaskan 4 Orang, Puluhan Lainnya Terluka
Gempa Afghanistan Tewaskan 4 Orang, Puluhan Lainnya Terluka
Global
Australia-Turkiye Rebutan Tuan Rumah COP31, Albanese Sampai Surati Erdogan
Australia-Turkiye Rebutan Tuan Rumah COP31, Albanese Sampai Surati Erdogan
Global
Trump Tegaskan Belum Akan Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Ini Alasannya
Trump Tegaskan Belum Akan Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Ini Alasannya
Global
Ibu Negara Perancis Stres Sering Di-bully Mirip Pria, Hidupnya Tertekan
Ibu Negara Perancis Stres Sering Di-bully Mirip Pria, Hidupnya Tertekan
Global
Apa yang Terjadi di El-Fasher Sudan, Mengapa Ada Pembantaian di Negara Kaya Emas?
Apa yang Terjadi di El-Fasher Sudan, Mengapa Ada Pembantaian di Negara Kaya Emas?
Global
Israel Abaikan Gencatan Senjata, Akan Serang Hizbullah Besar-besaran
Israel Abaikan Gencatan Senjata, Akan Serang Hizbullah Besar-besaran
Global
Diusir dari Kediaman Megah ke Pengasingan, Pangeran Andrew Juga Tak Diterima Warlok
Diusir dari Kediaman Megah ke Pengasingan, Pangeran Andrew Juga Tak Diterima Warlok
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau