Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Tewaskan 97 Warga Palestina Sejak Gencatan Senjata Gaza Dimulai

Kompas.com - 20/10/2025, 14:17 WIB
Albertus Adit

Penulis

GAZA, KOMPAS.com – Sedikitnya 97 warga Palestina tewas dan 230 lainnya terluka sejak dimulainya gencatan senjata Gaza, menurut data Kantor Media Pemerintah Gaza, Senin (20/10/2025).

Otoritas Gaza menuding Israel telah melanggar kesepakatan gencatan senjata sebanyak 80 kali. Serangan udara terbaru disebut menewaskan puluhan warga sipil.

Militer Israel menyebut serangan itu sebagai respons atas pelanggaran gencatan senjata oleh Hamas. Namun, kelompok Hamas membantah tuduhan tersebut, dikutip dari Al Jazeera.

Baca juga: Sound Horeg Thailand Teror Kamboja, Ada Suara Lolongan Anjing, hingga Helikopter

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan bahwa gencatan senjata di Gaza masih berlaku. Ia mengatakan, Washington sedang berupaya memastikan kondisi tetap sangat damai.

“Kami pikir mungkin kepemimpinan (Hamas) tidak terlibat dalam hal itu. Bagaimanapun, ini akan ditangani dengan tegas tetapi tepat,” kata Trump kepada wartawan di pesawat kepresidenan Air Force One, sebagaimana diberitakan Reuters.

Trump menambahkan, ia belum dapat memastikan apakah serangan Israel itu dibenarkan. “Saya harus menghubungi Anda kembali mengenai hal itu,” ujarnya.

Militer Israel menyatakan gencatan senjata telah dilanjutkan pada Minggu (19/10/2025) setelah serangan di Rafah menewaskan dua tentaranya.

Serangan balasan Israel, menurut pihak Palestina, menewaskan sedikitnya 26 orang dan menjadi ujian paling serius bagi kesepakatan damai tersebut bulan ini.

Seorang sumber keamanan Israel mengatakan bantuan kemanusiaan ke Gaza dijadwalkan kembali disalurkan pada Senin setelah adanya tekanan dari AS.

Sebelumnya, Israel sempat menghentikan pasokan bantuan sebagai tanggapan atas dugaan pelanggaran “terang-terangan” oleh Hamas terhadap kesepakatan gencatan senjata.

Dalam pernyataannya, militer Israel menegaskan telah menyerang sejumlah target Hamas di seluruh wilayah Gaza.

Baca juga: Swedia Mulai Timbun Makanan di Tengah Ketegangan dengan Rusia, Eropa Waspada?

Serangan itu mencakup komandan lapangan, anggota bersenjata, jaringan terowongan, dan gudang senjata, setelah kelompok militan menembakkan rudal anti-tank dan menewaskan dua tentara Israel.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Terkini Lainnya
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Global
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Global
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Global
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Global
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
Global
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Global
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Global
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Global
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Global
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
Global
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Global
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Global
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Global
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau