GAZA, KOMPAS.com – Sedikitnya 97 warga Palestina tewas dan 230 lainnya terluka sejak dimulainya gencatan senjata Gaza, menurut data Kantor Media Pemerintah Gaza, Senin (20/10/2025).
Otoritas Gaza menuding Israel telah melanggar kesepakatan gencatan senjata sebanyak 80 kali. Serangan udara terbaru disebut menewaskan puluhan warga sipil.
Militer Israel menyebut serangan itu sebagai respons atas pelanggaran gencatan senjata oleh Hamas. Namun, kelompok Hamas membantah tuduhan tersebut, dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: Sound Horeg Thailand Teror Kamboja, Ada Suara Lolongan Anjing, hingga Helikopter
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan bahwa gencatan senjata di Gaza masih berlaku. Ia mengatakan, Washington sedang berupaya memastikan kondisi tetap sangat damai.
“Kami pikir mungkin kepemimpinan (Hamas) tidak terlibat dalam hal itu. Bagaimanapun, ini akan ditangani dengan tegas tetapi tepat,” kata Trump kepada wartawan di pesawat kepresidenan Air Force One, sebagaimana diberitakan Reuters.
Trump menambahkan, ia belum dapat memastikan apakah serangan Israel itu dibenarkan. “Saya harus menghubungi Anda kembali mengenai hal itu,” ujarnya.
Militer Israel menyatakan gencatan senjata telah dilanjutkan pada Minggu (19/10/2025) setelah serangan di Rafah menewaskan dua tentaranya.
Serangan balasan Israel, menurut pihak Palestina, menewaskan sedikitnya 26 orang dan menjadi ujian paling serius bagi kesepakatan damai tersebut bulan ini.
Seorang sumber keamanan Israel mengatakan bantuan kemanusiaan ke Gaza dijadwalkan kembali disalurkan pada Senin setelah adanya tekanan dari AS.
Sebelumnya, Israel sempat menghentikan pasokan bantuan sebagai tanggapan atas dugaan pelanggaran “terang-terangan” oleh Hamas terhadap kesepakatan gencatan senjata.
Dalam pernyataannya, militer Israel menegaskan telah menyerang sejumlah target Hamas di seluruh wilayah Gaza.
Baca juga: Swedia Mulai Timbun Makanan di Tengah Ketegangan dengan Rusia, Eropa Waspada?
Serangan itu mencakup komandan lapangan, anggota bersenjata, jaringan terowongan, dan gudang senjata, setelah kelompok militan menembakkan rudal anti-tank dan menewaskan dua tentara Israel.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang