Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demonstran Anti-Imigran di Australia Serang Kamp Aborigin, Teriak "Ini Tanah Kulit Putih"

Kompas.com - 05/09/2025, 12:46 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

Sumber Guardian

MELBOURNE, KOMPAS.com - Unjuk rasa anti-imigran di Australia berujung ricuh setelah kelompok neo-Nazi menyerang kamp komunitas Aborigin di Melbourne, Minggu (31/8/2025).

Sekitar 50 pria berpakaian hitam menyerbu Camp Sovereignty, sebuah lokasi protes permanen yang didirikan masyarakat Aborigin di Kings Domain untuk menyoroti hak-hak suku asli Australia (First Nations).

Massa merusak papan besar bertuliskan nama kamp, lalu memukuli para aktivis, mayoritas perempuan muda, hingga beberapa dilarikan ke rumah sakit dengan luka serius.

Baca juga: Elon Musk Bagikan Unggahan Jumlah Peserta Demo Australia, Polisi: Angka Terlalu Dibesar-besarkan

Ambulans dari Victoria mengonfirmasi telah membawa seorang perempuan berusia 30-an ke rumah sakit dengan kondisi stabil. Penyelidikan disebut masih berlanjut.

Serangan tanpa provokasi

Rekaman video yang diperoleh Guardian Australia memperlihatkan kelompok neo-Nazi mendekati Camp Sovereignty saat sore hari.

Mereka merobohkan tulisan besar bertuliskan nama kamp, lalu menyerang aktivis dengan tongkat dan tiang bendera.

Dalam pernyataan resmi, pihak Camp Sovereignty dan Black Peoples Union menegaskan, serangan itu terjadi tanpa alasan.

“Benar-benar tanpa provokasi. Mereka langsung menargetkan perempuan, menyeret, menjatuhkan, dan memukul kepala mereka,” bunyi pernyataan tersebut.

Korban luka-luka

Empat orang membutuhkan perawatan medis, dan dua di antaranya dirawat di rumah sakit karena cedera parah di kepala.

Seorang guru sekolah dasar berusia 30 tahun yang tak mau disebut namanya mengaku diserang anak laki-laki yang tampak masih remaja.

Baca juga: Kronologi Perseteruan Iran Vs Australia

“Ada anak laki-laki yang tampak baru 15 tahun menarik rambut saya, menjatuhkan saya, lalu meninju wajah saya sambil tersenyum. Saya tidak percaya itu terjadi,” ujarnya.

Para saksi menyebut para pelaku meneriakkan slogan rasis seperti “kekuatan ras kulit putih” dan “tanah ras kulit putih”, disertai hinaan bernada seksis.

Dikecam sebagai serangan rasial

Senator Victoria Lidia Thorpe, keponakan dari pendiri Camp Sovereignty, menyebut insiden itu sebagai serangan kebencian.

“Ini adalah serangan Nazi terkoordinasi terhadap masyarakat Aborigin. Tujuannya untuk menebar rasa takut di kalangan kulit hitam dan cokelat di seluruh negeri,” katanya.

Menteri Kepolisian Victoria Anthony Carbines turut mengecam aksi tersebut.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau