Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahasa Inggris Jadi Syarat Visa di Australia, Harus Tes Rp 4 Juta

Kompas.com - 30/08/2025, 15:09 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

CANBERRA, KOMPAS.com - Apsara Raj fasih berbahasa Inggris, tetapi Pemerintah Australia tampaknya tidak mempercayai kemampuannya.

Tidak peduli bahwa bahasa Inggris adalah bahasa pertamanya, atau ia sudah tinggal dan bekerja di Australia selama 13 tahun.

Aspara tetap harus membuktikan kemampuan bahasanya setiap kali mengajukan visa baru di Australia.

Baca juga: Trump Kaget Presiden Liberia Jago Bahasa Inggris, padahal...

"Saya menghabiskan hampir 3.000 dollar (Rp 32 juta) hanya untuk mengikuti tes bahasa Inggris," katanya, yang mengatakan sudah ikut sebanyak enam tes.

"Bagaimana mungkin ketika skor saya selalu tertinggi tapi saya harus terus-menerus membuktikan fasih berbahasa Inggris?" jelasnya.

Aspara mengatakan, seringkali ia mengalami kerumitan untuk mendapatkan visa Australia, seperti dialami juga oleh banyak migran lainnya.

Perlunya mengikuti tes bahasa Inggris sampai berulang-ulang sebagian besar disebabkan karena sertifikat memiliki batas waktu atau "kedaluwarsa", begitu juga dokumen visa lainnya, seperti laporan kesehatan dan surat keterangan baik polisi, yang hanya berlaku beberapa tahun.

"Beberapa di antaranya memang masuk akal," kata Asdpara, yang berkewarganegaraan Malaysia.

"Tapi kalau kamu bisa berbicara bahasanya (Inggris) dan menguasainya dengan sangat baik, dan sudah menyatakan kalau itu bahasa pertama kita, seharusnya kita tidak harus terus-menerus melakukan tes."

Tegang, stres, dan penundaan

Apsara Raj mengatakan menunggu keluarnya visa benar-benar jadi hal yang tidak mengenakkan.ABC NEWS/LACHLAN BENNETT via ABC INDONESIA Apsara Raj mengatakan menunggu keluarnya visa benar-benar jadi hal yang tidak mengenakkan.
Menurut Pemerintah Australia, sertifikat bahasa Inggris diwajibkan saat mengajukan berbagai jenis visa, seperti visa kerja dan visa pelajar.

Pemerintah Australia mengatakan syarat ini dibutuhkan untuk mengatur kemungkinan "risiko imigrasi" dan memastikan warga negara asing dapat berpartisipasi penuh dalam kehidupan bermasyarakat Australia.

Setiap visa memerlukan standar atau nilai bahasa Inggris yang berbeda, dan untuk membutikannya pemohon butuh keluar uang lebih dari 400 dollar Australia (Rp 4,3 juta) lewat salah satu dari sembilan tes yang diakui di Australia.

Kementerian Dalam Negeri Australia tidak secara langsung menjawab pertanyaan tentang mengapa sertifikat bahasa Inggris bisa ada batas waktu.

Tapi "kedaluwarsa" bukan satu-satunya kekhawatiran yang disampaikan para migran kepada ABC.

Dominic Dagbanja mengatakan ia punya kekhawatiran serius dengan dampak tes bahasa Inggris bagi para migran.DOK DOMINIC DAGBANJA via ABC INDONESIA Dominic Dagbanja mengatakan ia punya kekhawatiran serius dengan dampak tes bahasa Inggris bagi para migran.
Pakar bidang Hukum di Curtin University, Dr Dominic Dagbanja, sudah banyak menulis soal sistem migrasi Australia dan memberikan bukti kepada Senat yang melakukan penyelidikan soal tes bahasa Inggris.

"(Tes-tes tersebut) memberikan beban finansial yang besar bagi para migran. Tes-tes tersebut membebani mereka. Tes-tes tersebut menghalangi mereka untuk memasuki dunia kerja," ujarnya.

"Sementara itu, tes-tes ini menjadi sumber keuntungan ekonomi bagi para pelaku industri yang terlibat dalam melakukan tes tersebut."

Menurutnya juga ada perbedaan dalam kemampuan berbahasa Inggris sehari-hari dan apa yang sebenarnya dites.

Ini artinya peserta tes bahasa Inggris bisa saja lulus tes, "tanpa harus memiliki tingkat kemampuan berbahasa Inggris yang memadai".

Baca juga: Kisah Perempuan Adat Meksiko yang Terkurung 12 Tahun di RSJ AS karena Tak Bisa Bahasa Inggris

Apakah tes Inggris dengan AI bisa dipercaya?

Varun Dhawan, tutor bahasa yang juga 'influencer' menyambut baik perubahan tes menggunakan sistem PTE.DOK VARUN DHAWAN via ABC INDONESIA Varun Dhawan, tutor bahasa yang juga 'influencer' menyambut baik perubahan tes menggunakan sistem PTE.
Tuduhan adanya teknik untuk memanipulasi sistem penilaian pernah terungkap pada salah satu tes paling populer, Pearson Test of English (PTE).

Halaman:

Terkini Lainnya
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Aksi Solidaritas Pemuda Malaysia, Kapal Rp 16 Miliar Tenggelam Setelah Diluncurkan
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Aksi Solidaritas Pemuda Malaysia, Kapal Rp 16 Miliar Tenggelam Setelah Diluncurkan
Global
PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur, Ini 2 Kandidat Penggantinya
PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur, Ini 2 Kandidat Penggantinya
Global
Selundupkan 362 Berlian Rp 5,2 Miliar ke Vietnam, Pria India Dipenjara 7 Tahun
Selundupkan 362 Berlian Rp 5,2 Miliar ke Vietnam, Pria India Dipenjara 7 Tahun
Global
Rumah Ibu Isaac Newton Ditemukan, Buka Sejarah Keluarga Sang Ilmuwan
Rumah Ibu Isaac Newton Ditemukan, Buka Sejarah Keluarga Sang Ilmuwan
Global
Balas Kematian PM, Houthi Yaman Tembakkan 3 Drone ke Arah Israel
Balas Kematian PM, Houthi Yaman Tembakkan 3 Drone ke Arah Israel
Global
Siapa Santo Carlo Acutis yang Baru Saja Dikanonisasi Paus Leo XIV?
Siapa Santo Carlo Acutis yang Baru Saja Dikanonisasi Paus Leo XIV?
Global
Pria Asing Diam-diam Huni Ruang Bawah Tanah Rumah Orang, Ada Listrik dan Kasur
Pria Asing Diam-diam Huni Ruang Bawah Tanah Rumah Orang, Ada Listrik dan Kasur
Global
Vaksin Kanker Buatan Rusia 2025 Diluncurkan dan Siap Digunakan
Vaksin Kanker Buatan Rusia 2025 Diluncurkan dan Siap Digunakan
Global
Kelompok Bersenjata Palestina Luncurkan 2 Roket ke Israel
Kelompok Bersenjata Palestina Luncurkan 2 Roket ke Israel
Global
Carlo Acutis Jadi Santo Milenial Pertama, Dijuluki 'Influencer Tuhan'
Carlo Acutis Jadi Santo Milenial Pertama, Dijuluki "Influencer Tuhan"
Global
Perluas Operasi Militer, Israel Ratakan Gedung Pencakar Langit Kedua di Kota Gaza
Perluas Operasi Militer, Israel Ratakan Gedung Pencakar Langit Kedua di Kota Gaza
Global
Ditolak 50 Kali Wawancara Kerja, Wanita Brasil Ini Curiga Penampilannya Jadi Hambatan
Ditolak 50 Kali Wawancara Kerja, Wanita Brasil Ini Curiga Penampilannya Jadi Hambatan
Global
PM Jepang Shigeru Ishiba Siap Mundur untuk Hindari Perpecahan Partai
PM Jepang Shigeru Ishiba Siap Mundur untuk Hindari Perpecahan Partai
Global
Ditinggal Merokok Ayah, Mobil Terperosok ke Sungai, 2 Anak Tewas Tenggelam
Ditinggal Merokok Ayah, Mobil Terperosok ke Sungai, 2 Anak Tewas Tenggelam
Global
Israel Sebut Pengungsian Warga Palestina Sukarela, Mesir: Omong Kosong
Israel Sebut Pengungsian Warga Palestina Sukarela, Mesir: Omong Kosong
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau