KOMPAS.com - Partai Timnas Indonesia vs Lebanon di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya pada Senin (8/9/2025) pukul 20.30 WIB akan menjadi duel perdana bagi kedua negara.
Ini akan menjadi head-to-head Timnas Indonesia vs Lebanon perdana berdasarkan data dari 11vs11 dan beberapa sumber lain.
Meski begitu, Timnas Indonesia dan Lebanon pernah bertemu di level U23, tepatnya di Kualifikasi Olimpiade pada tahun 2004 dan 2008.
Dari empat pertemuan tersebut, Merah Putih berhasil meraih satu kemenangan, sedangkan tiga laga lainnya dimenangkan oleh Lebanon.
Timnas Indonesia yang kini duduk di ranking 117 FIFA akan menghadapi Lebanon yang duduk sedikit lebih tinggi di peringkat 113.
Merah-Putih memetik kemenangan besar 6-0 atas Taiwan pada Jumat (5/9/2025) dan berharap pertandingan kontra Lebanon nanti akan menjadi modal pembelajaran untuk menghadapi Irak dan Arab Saudi di ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir tak menampik keberhasilan Timnas Indonesia melibas Taiwan 6-0 di laga FIFA Matchday sebelumnya, namun partai kontra Lebanon juga patut jadi perhatian serius.
“Jadi tes sebenarnya memang lawan Lebanon, bukan Taiwan,” kata Erick Thohir, usai laga Indonesia vs Taiwan.
Baca juga: Jadwal Timnas Indonesia vs Lebanon Hari Ini di FIFA Matchday 2025
Pertandingan nanti akan menjadi kesempatan lanjutan bagi pelatih Patrick Kluivert untuk menemukan skema terbaik bagi skuad Garuda.
Patrick Kluivert melakukan eksperimen saat timnas Indonesia meraih kemenangan 6-0 atas Taiwan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.
Patrick Kluivert menerapkan skema empat bek yang selama ini jarang atau hampir belum pernah digunakan sebelumnya.
Yakob Sayuri, Jordi Amat, Rizky Ridho, Shayne Pattynama menjadi empat di belakang.
Marc Klok serta Nathan Tjoe-A-On jadi pivot di tengah dengan Egy Maulana Vikri, Eliano Reijnders, serta Beckham Putra menyokong penyerang pucuk Ramadhan Sananta.
Baca juga: Alasan Patrick Kluivert Beranjak dari Skema Warisan STY di Timnas Indonesia
Hal ini juga diakui oleh Patrick Kluivert saat memberikan keterangan pers.
"Ini adalah gaya main yang memang saya inginkan. Saya ingin bermain seperti ini sejak lama. Pada dua pemusatan latihan sebelumnya, sangat sulit untuk langsung mengubah sistem" tutur sang pelatih pada sesi konferensi pers usai laga.
"Seperti yang Anda tahu, para pemain datang dari klub dan negara yang berbeda. Kami hanya punya satu atau dua hari untuk beradaptasi. Sulit menerapkan sistem ini."
Skuad Garuda diyakini akan menurunkan line up jauh lebih kuat pada laga nanti termasuk Jay Idzes, Kevin Diks, Calvin Verdonk, Ragnar Oratmangoen dll yang absen dari pertandingan pertama.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini