KOMPAS.com – Carlo Acutis resmi dikanonisasi (dinyatakan secara resmi sebagai orang suci) menjadi santo pada Minggu (7/9/2025) dalam upacara yang dipimpin Paus Leo XIV di Vatikan.
Ia menjadi santo milenial pertama Gereja Katolik, sosok muda yang kisah hidupnya menginspirasi generasi digital.
Carlo lahir di London pada 3 Mei 1991 dari pasangan Italia, Andrea Acutis dan Antonia Salzano.
Baca juga: Carlo Acutis Jadi Santo Milenium Pertama, Dijuluki Influencer Tuhan
Ia kemudian dibesarkan di Milan, Italia, di mana ia menunjukkan iman yang kuat meski kedua orang tuanya tidak terlalu religius.
Carlo meninggal dunia pada 12 Oktober 2006 akibat leukemia akut di usia 15 tahun. Meski hidupnya singkat, warisan imannya begitu besar.
Sejak kecil, ia dikenal taat mengikuti misa harian, tekun berdoa Rosario, dan peduli kepada sesama.
Ia kerap membantu anak-anak korban perundungan serta tunawisma dengan memberikan makanan dan kantong tidur.
“Dia mampu menggabungkan kehidupan sehari-harinya, sekolah, sepak bola, dan kecintaannya pada TI serta komputer dengan iman yang tak tergoyahkan,” kata Filippo Bellaviti (17), remaja asal Italia yang menghadiri misa kanonisasi, dikutip dari AFP.
Sebagai penggemar teknologi, Carlo belajar pemrograman secara otodidak. Ia menciptakan situs web yang mendokumentasikan mukjizat Ekaristi dan ajaran Katolik, yang kemudian dikenal luas di seluruh dunia.
Karya digital itu membuatnya dijuluki Influencer Tuhan atau rasul siber, karena berhasil menggunakan internet untuk mewartakan iman Katolik di era modern.
Jenazahnya kini disemayamkan dalam peti kaca di Assisi, Italia. Ia tampak sangat dekat dengan anak muda zaman sekarang, memakai celana jin dan sepatu kets Nike.
Baca juga: Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki Influencer Tuhan Akan Jadi Santo Milenial Pertama
Kanonisasi Carlo ditetapkan setelah Vatikan mengakui dua mukjizat melalui perantaraan doanya. Mukjizat pertama adalah penyembuhan seorang anak Brasil yang menderita kelainan pankreas langka.
Mukjizat kedua adalah pemulihan seorang siswa Kosta Rika yang selamat dari cedera parah akibat kecelakaan. Keluarga keduanya mengaku berdoa memohon bantuan Carlo.
Ibunya, Antonia Salzano, menegaskan bahwa putranya adalah teladan kesucian yang dapat dicapai siapa pun.
“Kita semua dipanggil untuk menjadi orang kudus, setiap orang istimewa,” katanya.
Sebagaimana diberitakan BBC, Carlo dibaptis di Gereja Our Lady of Dolours, Chelsea, saat keluarganya tinggal sementara di London. Pastor Paul Addison mengatakan Carlo meninggalkan kesan mendalam bagi komunitas paroki.
“Meskipun keluarganya tidak sering menggunakan gereja, mereka memutuskan untuk datang dan meminta agar anak itu dibaptis. Jadi, Carlo adalah momen penting dalam kehidupan komunitas paroki,” ujarnya.
Kini, sebuah bilik pengakuan dosa lama di gereja itu diubah menjadi tempat ziarah dengan menyimpan sehelai rambut Carlo sebagai relik.
Baca juga: Mengenal Carlo Acutis, Santo Pelindung Internet
Baca juga: Vaksin Kanker Buatan Rusia 2025 Diluncurkan dan Siap Digunakan
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini