TEL AVIV, KOMPAS.com - Militer Israel menyatakan berhasil mencegat tiga pesawat tanpa awak (drone) yang diluncurkan dari Yaman pada Minggu (7/9/2025).
Serangan tersebut dikaitkan dengan kelompok bersenjata Houthi, yang sebelumnya bersumpah akan membalas kematian perdana menteri mereka akibat serangan udara Israel bulan lalu.
"Beberapa waktu yang lalu, IAF (Angkatan Udara Israel) mencegat tiga UAV yang terbang dari Yaman," demikian pernyataan militer Israel, dikutip dari AFP.
Baca juga: Houthi Yaman Klaim Serang Kapal Tanker Israel di Laut Merah
Dua di antaranya dilaporkan jatuh sebelum memasuki wilayah udara Israel. Namun, tidak dijelaskan secara rinci nasib drone ketiga.
Dua pekan lalu, Israel menewaskan kepala pemerintahan Houthi yang didukung Iran, bersama 11 pejabat senior lainnya, dalam sebuah serangan udara.
Sebagai aksi balasan, Houthi telah menembakkan delapan rudal balistik dan tujuh drone ke arah Israel.
Militer Israel mengklaim seluruh serangan tersebut berhasil dicegat atau jatuh di perjalanan, menurut laporan media setempat.
Sejak meletusnya perang Gaza pada Oktober 2023, Houthi secara terbuka menyatakan dukungan mereka terhadap Palestina.
Kelompok itu secara berkala meluncurkan rudal dan drone ke arah Israel sebagai bentuk solidaritas.
Baca juga: Houthi Sebut Serangan Israel di Yaman Tewaskan 10 Orang dan Lukai 92 Lainnya
Israel menanggapi dengan melancarkan serangan balasan ke Yaman. Target serangan mencakup pelabuhan, pembangkit listrik, hingga bandara internasional di Sanaa, ibu kota yang saat ini dikuasai Houthi.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini