GAZA, KOMPAS.com - Militer Israel menghancurkan blok Menara Sussi di Kota Gaza, menandai gedung pencakar langit kedua yang menjadi target operasi mereka dalam dua hari terakhir.
Melansir BBC pada Minggu (7/9/2025), Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengunggah video detik-detik runtuhnya gedung bertingkat tersebut di X dengan keterangan, “Kami terus melanjutkan”.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF), yang telah memperluas operasi di Gaza, mengatakan Menara Sussi menjadi target karena digunakan sebagai markas Hamas.
Baca juga: Israel Sebut Pengungsian Warga Palestina Sukarela, Mesir: Omong Kosong
Kelompok tersebut telah membantah klaim Israel itu.
Sementara ini, belum jelas apakah ada korban jiwa dari serangan Israel terhadap Menara Sussi.
Menjelang serangan Sabtu (6/9/2025) tersebut, Israel menjatuhkan selebaran yang meminta warga Palestina meninggalkan kawasan itu menuju zona kemanusiaan di selatan Gaza.
“Bergabunglah dengan ribuan orang yang sudah pergi ke al-Mawasi,” tulis juru bicara IDF berbahasa Arab, Avichay Adraee, dalam unggahan media sosial.
IDF berulang kali mendorong warga sipil untuk pindah ke sana, dengan mengatakan bahwa perawatan medis, air, dan makanan akan disediakan.
Namun, menurut PBB, kamp tenda di area itu sudah penuh sesak, tidak aman, dan rumah sakit di selatan kewalahan.
Awal pekan ini, lima anak tewas saat mengantre air di al-Mawasi. Saksi mata mengatakan mereka terkena serangan drone Israel, sebuah insiden yang menurut IDF masih dalam peninjauan.
Baca juga: Demo Warga Israel Tuntut Trump Akhiri Perang di Gaza dan Selamatkan Sandera
Menara Sussi menjadi gedung pencakar langit kedua di Kota Gaza yang dihancurkan dalam dua hari terakhir.
Pada Jumat (5/9/2025), Menara Mushtaha di distrik Al-Rimal rata dengan tanah setelah ledakan besar di bagian dasarnya.
IDF mengklaim sudah mengambil langkah pencegahan untuk meminimalkan dampak terhadap warga sipil, termasuk memberi peringatan awal dan menggunakan amunisi presisi.
Namun, pihak Palestina mengatakan banyak keluarga pengungsi berlindung di Menara Mushtaha.
Juru bicara pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, menuding Israel menerapkan “kebijakan pengusiran paksa”.