Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Kompas.com - 30/05/2024, 12:46 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

CARLO Acutis, remaja Italia kelahiran Inggris yang memiliki bakat komputer luar biasa yang mendapat julukan “pemengaruh Tuhan,” (God's Influencer), akan menjadi santo milenial pertama dalam Gereja Katolik.

Paus Fransiskus telah mengakui mukjizat kedua yang dikaitkkan dengan Acutis, seorang gamer dan pemrogram komputer yang meninggal karena leukemia tahun 2006, pada usia 15 tahun.

Semasa hidupnya, Acutis menggunakan keterampilan teknologinya untuk menyebarkan kesadaran akan iman Katolik, termasuk membuat situs web yang mendokumentasikan mukjizat.

Baca juga: Mengenal Carlo Acutis, Santo Pelindung Internet

Dua Mukjizat

Para calon santo/santa atau orang kudus dalam Gereja Katolik biasanya perlu memiliki dua mukjizat yang dikaitkan dengan mereka sebelum mereka dapat dikanonisasi atau dinyatakan sebagai orang kudus.

Mukjizat terbaru yang dikaitkan dengan Acutis berkaitan dengan laporan penyembuhan seorang gadis dari Kosta Rika, Valeria Valverde (21 tahun), yang menderita pendarahan otak akibat cedera kepala setelah terjatuh dari sepeda di Florence, Italia, tempat dia belajar. Kecelakaan itu terjadi pada Juli 2022. Harapan Valeria untuk bertahan hidup sudah hampir nol.

Menurut laporan Vatican News, ibu Valeria, yaitu Liliana, berziarah ke makam Acutis di Asisi dan berdoa sambil meninggalkan surat dengan harapan agar putrinya sembuh.

Pada hari itu juga, Liliana mendapat kabar dari rumah sakit tempat Valeria dirawat bahwa putrinya tiba-tiba kembali bernapas.

“Hasil pemindaian menunjukkan bahwa perdarahan telah hilang dan pada 11 Agustus, perempuan itu dipindahkan ke terapi rehabilitasi.

“Setelah hanya seminggu, jelas bahwa pemulihan total tinggal selangkah lagi," tulis Vatican News sebagaimana dikutip BBC.

Acutis dibeatifikasi dan dinyatakan sebagai “beato" setelah mukjizat pertamanya tahun 2020. Mukjizat pertama Acutis dikaitkan dengan kesembuhan seorang anak laki-laki dari Brasil yang memiliki cacat lahir di pankreasnya yang membuatnya tidak dapat makan secara normal.

"Influencer Tuhan"

Acutis lahir di London, Inggris, tahun 1991. Dia kemudian pindah ke Milan, Italia, bersama keluarganya. Meskipun orangtua Acutis tidak beragama, iman anak laki-laki itu dipupuk oleh pengasuhnya yang berasal dari Polandia.

Acutis meninggal di Italia tahun 2006, pada usia 15 tahun, karena leukemia promyelocytic akut (M3). Acutis jatuh sakit pada 2 Oktober 2006, dan awalnya dianggap hanya terserang flu. Namun kondisinya memburuk dan ia didiagnosis menderita leukemia. 

Baca juga: Santo Pelindung Internet Carlo Acutis Diberi Gelar Beato oleh Paus Fransiskus

Pada 10 Oktober 2006, Acutis meminta untuk diberi sakremen minyak suci dan sakramen ekaristi. Dia merasa yakin dirinya akan segera meninggal. Keesokan harinya, dia mengalami koma karena pendarahan otak. Dia dinyatakan meninggal secara klinis pada jam 5 sore, dan jantungnya berhenti berdetak sekitar dua jam kemudian.

Meskipun hidupnya singkat, ia meninggalkan warisan yang luar biasa terkait komitmennya terhadap iman dan kemampuannya untuk memadukannya dengan kecintaannya terhadap teknologi informasi, yang membuatnya mendapatkan gelar “Rasul Siber Ekaristi.”

 

Makam dan kenotaf Beato Carlo Acutis di Gereja Santa Maria Maggiore di Assisi, ItaliaWikipedia Makam dan kenotaf Beato Carlo Acutis di Gereja Santa Maria Maggiore di Assisi, Italia
Acutis memiliki minat besar terhadap komputer dan dilaporkan belajar coding secara otodidak di usia muda.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau