Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen

Kompas.com - 31/08/2025, 07:00 WIB
Aditya Jaya Iswara,
Shintaloka Pradita Sicca

Tim Redaksi

Sumber VN Express

HANOI, KOMPAS.com - Pemerintah Vietnam meluncurkan reformasi pendidikan paling ambisius dalam sejarah negara itu, dengan target menjadikan sekolah dan universitas Vietnam masuk dalam jajaran 20 besar dunia pada tahun 2045.

Langkah ini dituangkan dalam Resolusi 71 yang diterbitkan oleh Politbiro pada 22 Agustus 2025. Dokumen tersebut menetapkan pendidikan, pelatihan, sains, dan teknologi sebagai prioritas nasional utama.

Salah satu poin kunci dalam peta jalan 20 tahun ini adalah rencana pemberian buku pelajaran gratis bagi seluruh siswa pada 2030.

Baca juga: Jalan Perumahan Dipasangi Net Bulu Tangkis, Tiga Pria Vietnam Didenda

Pemerintah juga menjanjikan peningkatan signifikan terhadap tunjangan guru serta mendorong terciptanya generasi lulusan baru yang kompeten dalam kecerdasan buatan dan keterampilan digital.

Pemerintah Vietnam menargetkan peningkatan tunjangan hingga 70 persen bagi mayoritas tenaga pengajar, 30 persen bagi staf sekolah, serta hingga 100 persen untuk guru yang bertugas di wilayah tertinggal.

“Pendidikan, bersama dengan sains dan teknologi, harus menjadi prioritas nasional utama,” demikian kutipan dalam Resolusi 71, dilansir dari VN Express, Rabu (27/8/2025).

Anggaran pendidikan naik hingga 20 persen

Untuk mendukung agenda ambisius ini, Pemerintah Vietnam akan menaikkan alokasi anggaran pendidikan hingga minimal 20 persen dari total anggaran negara.

Sebanyak tiga persen dari jumlah tersebut akan dialokasikan khusus bagi perguruan tinggi.

Bidang pendidikan tinggi disebut-sebut akan mengalami transformasi paling besar.

Pemerintah menargetkan semua universitas di Vietnam memenuhi standar nasional, dengan setidaknya seperlima dari jumlah itu mencapai tolok ukur universitas maju di Asia.

Ilustrasi sekolah.Freepik/master1305 Ilustrasi sekolah.
Menjelang 2030, Vietnam berharap dapat menempatkan delapan universitas dalam peringkat 200 besar Asia, serta satu universitas di antara 100 besar dunia dalam bidang spesifik.

Untuk mencapai hal tersebut, pemerintah berencana merekrut 2.000 dosen asing, membiayai studi 6.000 kandidat doktor (PhD), dan memberikan dukungan kepada 20.000 mahasiswa berbakat. Publikasi ilmiah internasional dari universitas Vietnam juga didorong naik 12 persen setiap tahun.

Universitas dengan performa rendah akan digabung atau dibubarkan. Sebaliknya, 3 hingga 5 perguruan tinggi unggulan nasional akan mendapatkan suntikan dana besar guna meningkatkan kapasitas riset agar sejajar dengan lembaga internasional.

Baca juga: 11 Warga Vietnam “Didepak” dari Jakarta, Salahi Izin Tinggal

Kota-kota universitas berbasis teknologi

Pemerintah Vietnam juga merencanakan pembangunan kota-kota universitas berbasis teknologi tinggi.

Kawasan ini akan memadukan kegiatan riset, kewirausahaan, dan pelatihan dalam teknologi generasi mendatang.

Sekolah-sekolah akan didorong bertransformasi menjadi pusat riset, inkubator startup, serta menjalin kemitraan dengan sektor industri.

Kurikulum juga akan diintegrasikan dengan teknologi digital dan kecerdasan buatan.

Resolusi 71 turut menegaskan perlunya perubahan sistem pengajaran dari model hafalan menuju pendidikan yang menumbuhkan kreativitas, kemampuan memecahkan masalah, serta kemandirian berpikir.

Baca juga: Vietnam Bebaskan Visa bagi Miliarder, Akademisi, dan Pakar Teknologi

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau