BUENOS AIRES, KOMPAS.com - Sebuah lukisan karya seniman Italia Giuseppe Ghislandi yang dijarah oleh Nazi lebih dari 80 tahun lalu, ditemukan terpampang di ruang tamu sebuah rumah mewah di Argentina.
Lukisan berjudul Potret Seorang Wanita itu terlihat secara tidak sengaja melalui foto iklan penjualan rumah yang diunggah di situs web agen properti Argentina.
Properti tersebut diketahui berada di dekat Buenos Aires dan dulunya dimiliki oleh seorang perwira tinggi Nazi Jerman, Friedrich Kadgien.
Baca juga: Lukisan Tahun 1926 Seharga Rp 220.000 Kini Dilelang Jadi Rp 220 Miliar
Rumah itu kini dijual oleh salah satu putrinya, sebagaimana dilaporkan surat kabar Belanda, Algemeen Dagblad (AD), Selasa (26/8/2025), dikutip dari BBC.
Lukisan tersebut merupakan bagian dari koleksi Jacques Goudstikker, pedagang seni Yahudi terkemuka di Amsterdam, Belanda.
Semasa Perang Dunia II, Goudstikker dikenal aktif membantu sesama Yahudi melarikan diri dari pendudukan Nazi. Ia meninggal dalam kecelakaan laut saat mencoba kabur ke Inggris dan dimakamkan di negara tersebut.
Setelah kematiannya, lebih dari 1.100 karya seni dari galeri miliknya dijual paksa kepada pejabat Nazi, termasuk kepada petinggi seperti Hermann Goring.
Beberapa karya berhasil ditemukan pascaperang dan dipamerkan sebagai bagian dari koleksi nasional di Rijksmuseum Amsterdam.
Pada 2006, menantu Goudstikker, Marei von Saher, menerima pengembalian 202 karya seni. Namun, beberapa lukisan masih belum ditemukan, termasuk Potret Contessa Colleoni karya Ghislandi.
Baca juga: Donald Trump Akui Lukisan Dirinya yang Dipasang di Gedung DPR Colorado Jelek
Dalam investigasinya, AD menemukan bahwa lukisan tersebut pernah berada di tangan Friedrich Kadgien, perwira SS dan asisten keuangan Goring.
Kadgien melarikan diri ke Swiss pada 1945, lalu menetap di Brasil dan akhirnya menetap di Argentina. Di sana, ia dikenal sebagai pengusaha sukses dan meninggal pada 1979.
Menurut berkas milik Pemerintah Amerika Serikat, Kadgien digambarkan sebagai “ular paling rendah” dan diduga menyimpan aset dalam jumlah besar.
Upaya AD untuk menghubungi dua putri Kadgien selama beberapa tahun terakhir selalu menemui kegagalan. Namun, keberadaan lukisan akhirnya terungkap melalui iklan penjualan rumah yang mereka warisi.
Temuan lukisan tersebut langsung ditindaklanjuti oleh Badan Warisan Budaya Belanda (Rijksdienst voor het Cultureel Erfgoed/RCE). Berdasarkan foto-foto dalam iklan properti, para ahli menyatakan kemungkinan besar lukisan itu asli.
“Tidak ada alasan untuk menganggap itu tiruan,” kata Annelies Kool dan Perry Schrier dari RCE kepada AD.