KOPENHAGEN, KOMPAS.com - Museum Nasional Denmark pada Rabu (27/8/2025) memperkenalkan figur miniatur abad ke-10 yang mereka sebut sebagai “potret” pertama orang Viking.
Ukiran setinggi tiga sentimeter (cm) itu menggambarkan seorang pria dengan kumis bergaya imperial, janggut kepang, serta rambut rapi, sebagaimana yang dilansir dari AFP pada Rabu (27/8/2025).
Figur ini diukir dari gading taring walrus, tetapi sebagian kepala dan tubuhnya sudah rusak.
Baca juga: Harta Karun Langka Viking Berupa 7 Gelang Ditemukan di Denmark
Kurator Museum Nasional Denmark, Peter Pentz, mengatakan temuan tersebut menunjukkan gambaran berbeda dari stereotip orang Viking.
“Jika Anda menganggap Viking sebagai orang buas atau liar, figur ini justru membuktikan sebaliknya. Dia sangat rapi,” ujar Pentz kepada AFP sambil memperlihatkan karya tersebut dengan tangan bersarung putih.
Pentz menjelaskan, figur itu menampilkan rambut belah tengah hingga ke bagian atas kepala, dengan potongan rapi di bagian leher. Telinganya terlihat jelas karena rambut di samping dibuat bergelombang.
Selain kumis tebal dan janggut panjang yang dikepang, figur ini juga memiliki jambang.
Baca juga: Bangsa Viking Sudah Huni Amerika Ratusan Tahun Sebelum Columbus Datang
Menurut Pentz, pada era Viking, rambut yang indah merupakan simbol status dan kekayaan.
“Desain rambut seperti miliknya menunjukkan pria ini berada di puncak. Dia bisa saja sang raja sendiri, Raja Harald Bluetooth,” kata Pentz.
Miniatur ini diyakini merupakan bagian dari permainan papan kuno yang melambangkan seorang raja.
Artefak tersebut ditemukan di fjord Oslo, Norwegia, pada 1796, dan sejak itu disimpan dalam arsip Museum Nasional Denmark sebelum akhirnya ditampilkan kembali.
Pentz mengaku pertama kali menemukan figur tersebut di koleksi besar museum beberapa tahun lalu, yang mana ia merasa seperti sedang ditatap oleh sang Viking.
Baca juga: Berbekal Detektor Logam, Pria Desa Temukan Harta Karun Pra-Viking di Ladang
Selama ini, representasi orang Viking biasanya terlihat sederhana, misalnya pada koin, dengan detail wajah yang minim. Seni era Viking lebih dikenal dengan motif hewan ketimbang penggambaran manusia.
“Ini adalah hal pertama yang mendekati potret dari periode Viking yang pernah saya lihat,” ujar Pentz.
Menurutnya, keunikan figur ini terletak pada detail wajahnya, karena sebagian besar representasi manusia viking cukup sederhana, dan tidak benar-benar menyerupai manusia.
“Dia terlihat nakal, kata beberapa orang. Namun, menurut saya dia terlihat seperti baru saja menceritakan lelucon atau sesuatu seperti itu. Dia tersenyum,” rinci Pentz tentang detail potret wajah figur Viking tersebut.
Baca juga: Harald Hardrada: Panglima Perang Tangguh dan Raja Viking Terakhir
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini