Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang

Kompas.com - 30/08/2025, 19:47 WIB
Aditya Jaya Iswara,
Inas Rifqia Lainufar

Tim Redaksi

Sumber CNN

FAIRBANKS, KOMPAS.com – Jet tempur siluman F-35 milik Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) jatuh di Pangkalan Udara Eielson, Fairbanks, Alaska, pada 28 Januari 2025, setelah mengalami kegagalan sistem roda pendaratan.

Menurut laporan yang dirilis pekan ini, insiden terjadi usai pilot melakukan kontak darurat dengan tim teknisi dari Lockheed Martin—produsen F-35—selama hampir 50 menit, tetapi upaya mengatasi masalah tidak membuahkan hasil.

Sang pilot akhirnya menyelamatkan diri dengan kursi pelontar dan mengalami luka ringan.

Baca juga: Rusia Kirim Jet Tempur Siluman ke Dekat China, Tandingi F-35 Milik AS di Jepang?

Gagal mendarat, F-35 meledak setelah jatuh

Pesawat jet tempur F-35 Amerika Serikat generasi kelima saat tampil di ajang Aero India 2025, di Pangkalan Udara Yelahanka, Bengaluru, India, Jumat (14/2/2025). Spesifikasi Jet Tempur F-35 IsraelAFP/IDREES MOHAMMED Pesawat jet tempur F-35 Amerika Serikat generasi kelima saat tampil di ajang Aero India 2025, di Pangkalan Udara Yelahanka, Bengaluru, India, Jumat (14/2/2025). Spesifikasi Jet Tempur F-35 Israel
Rekaman video insiden memperlihatkan pesawat F-35 yang bernilai 200 juta dollar AS (sekitar Rp 3 triliun) itu menukik tajam ke tanah sebelum meledak menjadi bola api.

Laporan investigasi menyebutkan bahwa masalah muncul tak lama setelah lepas landas. Roda pendaratan depan pesawat gagal tertarik sepenuhnya, dan ketika diturunkan kembali, posisinya justru terkunci dalam kondisi miring ke kiri.

Pilot sempat mencoba sejumlah prosedur darurat sebelum menghubungi lima teknisi dari Lockheed Martin. Mereka terdiri dari pakar perangkat lunak, insinyur keselamatan penerbangan, serta tiga spesialis sistem roda pendaratan.

Selama panggilan tersebut, pilot juga mencoba dua kali melakukan manuver touch and go, yakni menyentuhkan roda ke landasan dengan harapan roda yang macet bisa kembali sejajar. Namun, kedua upaya itu gagal.

“Pada titik itu, sensor F-35 menunjukkan pesawat berada di darat, sehingga sistem komputer otomatis beralih ke mode operasi darat,” demikian bunyi laporan investigasi dari Angkatan Udara AS, dikutip dari CNN.

Laporan penyelidikan juga mengungkap bahwa Lockheed Martin sebenarnya telah merilis panduan perawatan terkait potensi masalah sensor F-35 dalam kondisi cuaca ekstrem pada April 2024.

Dokumen tersebut menyebutkan bahwa suhu rendah bisa menyebabkan malfungsi sistem, termasuk kesalahan interpretasi sensor oleh komputer pesawat.

Baca juga: Jet Tempur Siluman F-35 AS Jatuh, Insiden Kedua Tahun Ini

Saat kejadian, suhu tercatat -18° Celsius. Dewan investigasi menilai, bila tim teknisi dalam panggilan tersebut merujuk pada panduan 2024 itu, mereka kemungkinan besar akan menyarankan pendaratan darurat penuh atau prosedur pelontaran terkendali sejak awal, alih-alih menyarankan percobaan touch and go kedua.

Angkatan Udara AS menyimpulkan bahwa insiden ini tidak semata disebabkan oleh kerusakan sistem, tetapi juga kesalahan dalam pengambilan keputusan saat krisis.

“Keputusan kru, termasuk mereka yang terlibat dalam panggilan konferensi saat penerbangan, kurangnya pengawasan dalam program material berbahaya, serta prosedur perawatan hidrolik yang tidak dijalankan dengan benar, semuanya berkontribusi pada kecelakaan,” demikian pernyataan Accident Investigation Board Angkatan Udara.

Hingga kini, pihak Lockheed Martin menolak memberikan komentar lebih lanjut terkait hasil investigasi tersebut, dan mengarahkan semua pertanyaan kepada pihak Angkatan Udara.

Baca juga: Inggris Disebut Akan Bongkar Jet Tempur F-35 yang Terlantar 14 Hari di India

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau