Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Siap Beli Jet Tempur Siluman F-35 dari AS, Apa Selanjutnya?

Kompas.com - 14/02/2025, 16:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) akan meningkatkan penjualan militer ke India mulai tahun ini, termasuk rencana penyediaan jet tempur siluman F-35.

Hal ini disampaikan oleh Presiden AS Donald Trump setelah pertemuan dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di Gedung Putih pada Kamis (13/2/2025).

"Kami akan meningkatkan penjualan militer ke India hingga miliaran dollar. Kami juga membuka jalan untuk akhirnya menyediakan jet tempur siluman F-35 bagi India," ujar Trump dalam konferensi pers bersama.

Baca juga: China Usul Trump-Putin Bertemu untuk Damaikan Rusia-Ukraina

Meskipun Trump tidak memberikan jadwal pasti, penjualan militer asing, terutama untuk teknologi mutakhir seperti jet siluman F-35, biasanya memerlukan waktu bertahun-tahun untuk diselesaikan.

Dalam kesempatan tersebut, Trump juga mengungkapkan kedua negara telah mencapai kesepakatan, yang mencakup peningkatan impor minyak dan gas AS oleh India untuk memperkecil defisit perdagangan.

Selain itu, Trump menekankan pentingnya kerjasama antara Washington dan New Delhi dalam menghadapi ancaman terorisme radikal.

Menteri Luar Negeri India Vikram Misri menjelaskan kepada wartawan, New Delhi sedang mengikuti proses yang rumit untuk pembelian militer asing, termasuk evaluasi proposal dari produsen.

"Saya tidak berpikir sehubungan dengan akuisisi platform penerbangan canggih oleh India, proses itu telah dimulai dan kini berada pada tahap proposal," kata Misri ketika ditanya tentang pengumuman F-35 oleh Trump.

Sementara itu, Lockheed Martin, perusahaan yang memproduksi jet F-35, menyatakan setiap diskusi mengenai penjualan jet tersebut ke India akan dilakukan di tingkat pemerintah-ke-pemerintah.

Penjualan militer asing seperti F-35 dianggap sebagai kesepakatan pemerintah-ke-pemerintah, di mana Pentagon bertindak sebagai perantara antara kontraktor pertahanan dan pemerintah asing.

Sejak 2008, India telah setuju untuk membeli lebih dari 20 miliar dollar AS (Rp 322 triliun) produk pertahanan dari AS.

Tahun lalu, India juga sepakat untuk membeli 31 pesawat nirawak MQ-9B SeaGuardian dan SkyGuardian setelah proses musyawarah yang berlangsung lebih dari enam tahun.

Menurut Badan Riset Kongres AS, New Delhi diperkirakan akan menghabiskan lebih dari 200 miliar dollar AS dalam dekade berikutnya untuk memodernisasi militernya.

Baca juga: China Usulkan Pertemuan Putin-Trump untuk Akhiri Perang di Ukraina

Sementara itu, Rusia, yang selama beberapa dekade menjadi pemasok senjata utama bagi India, kini menghadapi kendala dalam ekspor akibat perang di Ukraina.

Hal ini mendorong New Delhi untuk mengalihkan perhatian ke arah barat.

Rusia juga telah menawarkan untuk memproduksi jet tempur siluman generasi kelima Sukhoi Su-57 di India untuk Angkatan Udara India, sebagai upaya untuk mempertahankan hubungan yang kuat dengan New Delhi, menurut pernyataan pejabat Rusia dan India.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau