BEIJING, KOMPAS.com – Seekor anjing jenis Mexican hairless di China menjadi sorotan setelah punggungnya dipenuhi tato berukuran besar.
Aksi tersebut memicu kemarahan publik yang mengecam tindakan itu sebagai bentuk penyiksaan hewan.
Tato tersebut menutupi hampir seluruh bagian punggung si anjing. Gambar yang diukir pada tubuh hewan tak berbulu itu pun viral dan menuai kecaman luas di media sosial.
Baca juga: Murid SMP Ramai-ramai Bikin Tato di Kelas Pakai 1 Jarum, Guru Diduga Diam Saja
Sejumlah warganet menyebut tindakan tersebut tidak manusiawi. Mereka menilai sang pemilik memperlakukan hewan peliharaannya layaknya benda mati.
“Pemilik anjing ini seharusnya dicabut hak asuhnya. Hewan bukanlah kanvas,” tulis salah satu komentar yang ramai dibagikan ulang, dikutip dari Mothership, Kamis (28/3/2025).
Sebagian pengguna internet bahkan mendesak agar pemilik dan seniman tato yang terlibat diproses hukum karena dianggap telah menyakiti makhluk hidup yang tak mampu membela diri.
Menurut Lv, pemilik menyebut bahwa anjing jenis Mexican hairless memiliki sensitivitas rasa sakit yang lebih rendah dibanding anjing berbulu.
“Pemilik itu juga mengatakan bahwa anjing itu seperti anaknya, dan ia akan terlihat lebih keren dengan tato,” ujar Lv seperti dikutip media setempat.
Tindakan menato dilakukan di sebuah rumah sakit hewan, dengan klaim bahwa prosedur dilakukan sesuai standar medis.
Baca juga: Isu Pernikahan hingga Tato Jadi Sorotan di Rapat Politik Tahunan China
Lv menjelaskan bahwa peralatan yang digunakan adalah alat sekali pakai dan langsung dibuang setelah digunakan.
Ia juga mengeklaim anjing tersebut disuntik cairan anestesi terlebih dahulu untuk mengurangi rasa sakit.
“Pemilik terus menenangkan anjingnya sepanjang proses. Ada dokter hewan yang mengawasi disinfeksi dan memberikan arahan,” kata Lv.
Ia menambahkan, pada saat proses berlangsung, dirinya tidak merasa telah melakukan kekerasan terhadap hewan.
“Saya memang khawatir soal pemulihan anjingnya, tetapi saat itu saya tidak merasa bahwa ini adalah kekerasan terhadap hewan,” tuturnya.
Meski Lv dan pemilik anjing mengklaim telah mengikuti prosedur medis, aksi tersebut tetap menuai kritik keras dari masyarakat. Bagi banyak orang, tidak ada pembenaran untuk menato hewan, apalagi dalam skala besar seperti itu.
“Mereka berdua harus bertanggung jawab. Ini jelas-jelas penyiksaan,” tulis seorang netizen lainnya.
Hingga kini, belum diketahui apakah otoritas setempat akan menindaklanjuti kasus ini secara hukum.
Baca juga: Pria Inggris Buat 667 Tato Nama Putrinya
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini