Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres

Kompas.com - 31/08/2025, 11:00 WIB
Aditya Jaya Iswara,
Inas Rifqia Lainufar

Tim Redaksi

Sumber SCMP, NDTV

KOMPAS.com – Seorang pria bermarga Li dijatuhi hukuman dua tahun penjara setelah terbukti menyusup ke rumah seorang perempuan dan mengambil darah dari tubuh korban secara paksa.

Insiden ini terjadi pada 1 Januari 2024 di Kota Yangzhou, Provinsi Jiangsu, dan langsung memicu kekhawatiran publik terkait keamanan di lingkungan rumah tinggal.

Diberitakan NDTV pada Kamis (28/8/2025), peristiwa bermula saat korban yang bernama Yu sedang tertidur di kamarnya. Pelaku masuk secara diam-diam dan membekap korban dengan kain yang telah dibasahi cairan obat bius.

Baca juga: Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan

Setelah Yu tak sadarkan diri, Li menusukkan jarum suntik ke lengan korban dan mulai mengambil darahnya. Namun, aksinya terhenti setelah suami Yu tiba-tiba pulang lebih awal dari perkiraan.

Suami korban langsung memukul pelaku dengan ketel hingga Li melarikan diri.

Saat sadar, Yu mendapati lengannya menunjukkan tanda-tanda bekas ikatan tourniquet dan tusukan jarum. Uji forensik mengonfirmasi bahwa kain yang ditinggalkan pelaku mengandung zat pembius.

Mengaku demi kurangi stres

Di persidangan, Li mengaku melakukan aksi itu untuk meredakan tekanan hidup yang ia alami.

“Saya hanya menikmati menyelinap masuk ke rumah orang lain. Itu memberi saya sensasi yang membantu meredakan stres,” ujar Li dalam sidang, sebagaimana dikutip South China Morning Post (SCMP).

Namun, pengadilan menemukan bahwa Li bukan pelaku baru dalam dunia kriminal. Catatan resmi menunjukkan bahwa ia memiliki rekam jejak panjang, termasuk pencurian, pemerkosaan, dan pelanggaran masuk rumah secara ilegal.

Ia bahkan pernah dikenai hukuman administratif akibat pelanggaran privasi terhadap orang lain.

Putusan pengadilan yang menjatuhkan hukuman dua tahun penjara terhadap Li memicu perdebatan publik, terutama di media sosial China.

Sejumlah warganet menilai hukuman itu terlalu ringan, mengingat tingkat bahaya dari tindakan pelaku dan rekam jejak kriminal yang dimilikinya.

Baca juga: Putin Kecam Sanksi Barat Makin Cekik Ekonomi Rusia Jelang Kunjungi China

“Ini benar-benar menakutkan. Dari mana dia mendapatkan obat bius? Bagaimana bisa seseorang masuk rumah orang lain dan mengambil darah begitu saja?” tulis seorang pengguna internet.

Pengguna lain menambahkan, “Tindakannya jelas direncanakan. Kenapa ini tidak dikategorikan sebagai penganiayaan? Korban pasti mengalami trauma fisik dan mental. Dengan riwayat kriminal seperti itu, kenapa hanya dihukum dua tahun? Tidak heran dia mengulangi kejahatan.”

Kasus ini membuat warga sekitar merasa tidak aman.

Seorang tetangga bermarga Xu mengungkapkan bahwa banyak penduduk mulai memasang kamera pengawas di rumah mereka masing-masing untuk mencegah kejadian serupa.

“Sekarang kami semua lebih waspada. Banyak yang memutuskan memasang CCTV di depan rumah,” kata Xu.

Baca juga: India Dihajar Tarif AS, Modi Bela-belain ke China Minta Dukungan Xi Jinping

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau