Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China-Jepang Berseteru, Sengketa Gas di Laut China Timur Kembali Memanas

Kompas.com - 26/08/2025, 18:49 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Ketegangan antara China dan Jepang kembali memanas setelah Tokyo memprotes keras pembangunan ladang gas oleh Beijing di wilayah sengketa Laut China Timur.

Kementerian Luar Negeri Jepang pada Senin (25/8/2025) mengatakan bahwa protes ini dilayangkan setelah Beijing memasang rig pengeboran di area yang menjadi tumpang tindih klaim zona ekonomi eksklusif (ZEE) kedua negara.

“Ini sangat disayangkan karena China terus melanjutkan pengembangan sepihak,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Jepang.

Baca juga: Beijing Salahkan Jepang soal Insiden Jet Tempur di Laut China Timur

Namun, China menolak protes tersebut dan menegaskan hak kedaulatannya.

“China tidak menerima tuduhan tak berdasar Jepang dan telah menolak apa yang disebut protes Jepang itu,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, dalam jumpa pers rutin, Selasa (26/8/2025).

Kesepakatan 2008 mangkrak sejak 2010

China dan Jepang sebenarnya pernah mencapai kesepakatan pada 2008 untuk bersama-sama mengembangkan cadangan gas bawah laut di wilayah sengketa, sekaligus melarang pengeboran independen oleh salah satu pihak. Namun, implementasi kesepakatan itu terhenti sejak 2010.

Tokyo mengungkap ada 21 rig pengeboran yang diduga ditempatkan China di sisi perbatasan laut de facto milik Beijing. Jepang khawatir cadangan gas di sisi mereka juga ikut diekstraksi.

Kementerian Luar Negeri Jepang pun mendesak China agar kembali ke meja perundingan.

“Kami mendesak agar pembicaraan mengenai implementasi kesepakatan 2008 segera dilanjutkan,” tegas pemerintah Jepang.

Baca juga: Tangkal China, Jepang Berencana Kerahkan 1.000 Rudal Jarak Jauh

China kukuh pertahankan posisi

China menyatakan tetap berkomitmen terhadap konsensus prinsip yang pernah disepakati terkait Laut China Timur.

“Komitmen China terhadap implementasi penuh dan efektif konsensus prinsip mengenai isu Laut China Timur tidak berubah. Kami juga berharap perundingan dapat segera dilanjutkan,” kata Guo Jiakun.

Namun, Beijing menegaskan bahwa semua aktivitas pengeboran dilakukan di wilayah yang sah menurut mereka.

“Kegiatan pengembangan minyak dan gas China di Laut China Timur berada di perairan yang tidak disengketakan, di bawah yurisdiksi China. Ini sepenuhnya berada dalam hak kedaulatan kami,” imbuh Guo.

Sengketa lama yang berulang

Sengketa batas ZEE menjadi akar masalah yang tak kunjung selesai. Jepang bersikeras garis bahwa median antara kedua negara seharusnya menjadi batas wilayah, sementara China menuntut garis batas ditarik lebih dekat ke Jepang dengan mempertimbangkan landas kontinen.

Ketegangan ini terjadi di tengah perselisihan lain yang melibatkan kedua negara terkait gugusan pulau yang disengketakan di Laut China Timur. Jepang menyebutnya Senkaku, sementara Beijing menamainya Diaoyu.

Beijing juga rutin mengirim kapal dan pesawat ke area tersebut untuk menguji respons Tokyo.

Baca juga: Kapal Nelayannya Dikejar Kapal China di Laut China Timur, Jepang Protes

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau