Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Iran Tuduh Rusia Bocorkan Lokasi Pertahanan Udara ke Israel saat Perang

Kompas.com - 26/08/2025, 18:06 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Al Arabiya

TEHERAN, KOMPAS.com - Seorang pejabat senior Iran melontarkan tuduhan serius bahwa Rusia membocorkan informasi militer kepada Israel terkait lokasi pertahanan udara Iran.

Tuduhan tersebut disampaikan Mohammad Sadr, anggota Dewan Kebijaksanaan Iran, dalam pernyataan pers pada Minggu (24/8/2025).

"Rusia memberikan informasi kepada Israel tentang situs-situs pertahanan udara Iran," kata Sadr, sebagaimana dilansir Al Arabiya.

Baca juga: Australia Usir Duta Besar Iran karena Diduga Dalangi Serangan Antisemit

Dia menilai, perang 12 hari antara Iran dan Israel pada Juni lalu membuktikan bahwa aliansi dengan Rusia tidak memberi keuntungan strategis.

"Perang ini membuktikan bahwa aliansi strategis dengan Moskwa tidak ada gunanya," papar Sadr.

Sadr juga menuding Israel berada di balik kematian mantan presiden Iran Ebrahim Raisi.

"Sejak awal saya mengatakan ini adalah pembunuhan yang dilakukan oleh Israel," tutur Sadr.

Baca juga: Ayatollah Ali Khamenei: Iran Tidak Akan Tunduk pada Amerika Serikat

Pada pertengahan Juni, Israel melancarkan serangan udara di wilayah Iran. Serangan itu disambut Teheran dengan balasan rudal dan drone.

Ketika jual-beli serangan terus terjadi dan Amerika Serikat (AS) terlibat, Iran dan Israel lantas menyepakati gencatan senjata setelah perang 12 hari.

Petugas keamanan Israel memeriksa kerusakan bangunan yang hancur dihantam rudal Iran, di kawasan permukiman Ramat Aviv, Ibu Kota Tel Aviv, Israel, Minggu (22/6/2025).AFP/JACK GUEZ Petugas keamanan Israel memeriksa kerusakan bangunan yang hancur dihantam rudal Iran, di kawasan permukiman Ramat Aviv, Ibu Kota Tel Aviv, Israel, Minggu (22/6/2025).
Sejak 24 Juni, kedua pihak berada dalam kondisi gencatan senjata. Namun, para pejabat Iran berulang kali memperingatkan bahwa eskalasi bisa kembali pecah kapan saja.

Rusia diketahui hanya mengecam serangan tersebut tanpa mengambil langkah militer maupun tekanan diplomatik, menurut laporan Al Arabiya yang mengutip pengamat Iran.

Baca juga: Iran Tembakkan Rudal ke Samudra Hindia, Ada Apa?

Meski demikian, hubungan antara Iran dan Rusia sebelumnya terlihat menguat. 

Pada 17 Januari, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Iran Masoud Pezeshkian menandatangani perjanjian kemitraan strategis di Moskwa.

Kesepakatan itu menekankan kerja sama di bidang militer. 

Namun, perjanjian tersebut tidak mencakup pakta pertahanan bersama seperti yang telah ditandatangani Rusia dengan Korea Utara.

Baca juga: Iran Bikin Rudal Baru Canggih, Ancang-ancang Serang Israel Lagi?

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau