Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Bikin Rudal Baru Canggih, Ancang-ancang Serang Israel Lagi?

Kompas.com - 21/08/2025, 22:36 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com - Pemerintah Iran menyatakan kesiapannya menghadapi kemungkinan serangan baru dari Israel, di tengah kondisi gencatan senjata yang masih rapuh sejak akhir Juni 2025.

Menteri Pertahanan Iran, Aziz Nassirzadeh, mengatakan bahwa negaranya kini memiliki sistem persenjataan lebih canggih dibandingkan dengan senjata dalam perang 12 hari melawan Israel.

“Mereka (rudal) yang digunakan dalam perang 12 hari lalu adalah rudal buatan beberapa tahun silam,” ujar Nassirzadeh, dikutip kantor berita resmi IRNA, Rabu (20/8/2025), seperti dilansir AFP.

Baca juga: Termasuk Fattah-1, Berikut 25 Jenis Rudal Iran, Terbesar di Timur Tengah

Ia menambahkan bahwa Iran telah memproduksi rudal-rudal baru dengan daya jangkau dan kekuatan yang lebih besar.

“Jika musuh Zionis kembali melakukan petualangan, kami pasti akan menggunakannya,” tegasnya.

Pada pertengahan Juni lalu, Israel melancarkan serangan udara ke wilayah Iran. Teheran membalas dengan meluncurkan rudal dan drone, sehingga memicu eskalasi militer antara kedua negara.

Uji coba peluncuran rudal darat-ke-darat Qiam milik Iran di lokasi yang tak disebutkan. Foto ini dirilis Kementerian Pertahanan Iran pada 20 Agustus 2010, sehari menjelang pembukaan pembangkit listrik tenaga nuklir pertama yang dibangun Rusia di sana.KEMENTERIAN PERTAHANAN IRAN/VAHID REZA ALAEI via AFP Uji coba peluncuran rudal darat-ke-darat Qiam milik Iran di lokasi yang tak disebutkan. Foto ini dirilis Kementerian Pertahanan Iran pada 20 Agustus 2010, sehari menjelang pembukaan pembangkit listrik tenaga nuklir pertama yang dibangun Rusia di sana.
Setelah 12 hari jual-beli serangan yang turut melibatkan Amerika Serikat, Iran dan Israel sepakat memberlakukan gencatan senjata mulai 24 Juni 2025.

Meski demikian, para pejabat tinggi Iran berulang kali menyatakan bahwa situasi tetap tegang dan berpotensi kembali memanas sewaktu-waktu.

Wakil Presiden Pertama Iran, Mohammad Reza Aref, pada Senin (18/8/2025) menegaskan bahwa negaranya tidak bisa lengah.

Baca juga: Kenapa Iran Beri Tahu AS Dulu Sebelum Serang Pangkalan di Qatar?

“Kita bahkan bukan dalam gencatan senjata, melainkan dalam penghentian permusuhan,” ucap Aref.

Sebagai bentuk kesiapsiagaan, militer Iran dijadwalkan menggelar latihan tempur besar selama dua hari mulai Kamis (21/8/2025). Latihan tersebut akan menampilkan berbagai jenis rudal jelajah jarak pendek dan menengah.

Program rudal Iran selama ini menjadi sorotan dan menuai kekhawatiran dari sejumlah negara Barat. Mereka menilai proyek tersebut bisa mengancam stabilitas kawasan.

Pada Juli lalu, Pemerintah Perancis menyerukan kesepakatan komprehensif dengan Iran yang tak hanya mencakup program nuklir, tetapi juga mencakup pengembangan rudal serta ambisi regional negara tersebut.

Namun, Teheran menegaskan bahwa kekuatan militernya bukanlah hal yang bisa dinegosiasikan.

Baca juga: Jaga-jaga Diserang Israel Lagi, Iran Bentuk Dewan Pertahanan Nasional

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Baca tentang


Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau