Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Iran Gelisah, Takut Perang Meletus Lagi meski Masih Gencatan Senjata

Kompas.com - 22/07/2025, 10:05 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com - Hampir sebulan berlalu sejak gencatan senjata yang mengakhiri perang 12 hari antara Iran dan Israel diumumkan pada 24 Juni 2025. Namun, di tengah ketenangan itu, banyak warga Iran masih dihantui rasa cemas akan pecahnya konflik baru.

“Saya rasa gencatan senjata ini tidak akan bertahan lama,” ujar Peyman (57), warga Shiraz, kota di Iran selatan yang sempat dihantam serangan Israel bulan lalu.

Shiraz menjadi salah satu dari sejumlah kota yang diserang dalam kampanye pengeboman Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca juga: Iran Laporkan Dugaan Kejahatan Perang Israel ke Dewan Keamanan PBB

Dalam serangan itu, Israel menargetkan fasilitas nuklir Iran dan situs militer utama, menewaskan komandan tinggi, ilmuwan nuklir, serta ratusan warga sipil. Beberapa wilayah permukiman juga ikut porak-poranda.

Perang Iran-Israel menjadi salah satu pertempuran paling sengit sepanjang sejarah permusuhan kedua negara. Meski saat ini kondisi relatif tenang, pernyataan Israel yang mengisyaratkan kemungkinan serangan lanjutan membuat situasi tetap tegang.

Israel menyatakan tak segan kembali menyerang jika Iran mencoba membangun ulang fasilitas nuklir atau melanjutkan langkah yang dianggap mengarah pada pengembangan bom atom, sebuah ambisi yang selalu dibantah oleh Teheran.

Sebaliknya, Iran berulang kali menegaskan akan memberikan perlawanan keras jika kembali diserang.

Upaya diplomasi nuklir antara Iran dan Amerika Serikat (AS) pun mandek sejak perang pecah. AS sebelumnya ikut meluncurkan serangan terhadap beberapa situs nuklir Iran, yang makin memperdalam kekhawatiran publik Iran.

“Saya khawatir perang akan dimulai lagi,” kata Hamid (54), seorang pegawai negeri di Teheran. “Kalau itu terjadi, akan ada lebih banyak korban tak berdosa dan infrastruktur negara yang hancur,” tambahnya, dikutip dari AFP pada Selasa (22/7/2025).

Baca juga: Israel Kirim Tank dan Kepung Deir Al Balah, Diyakini Jadi Lokasi Sandera Hamas

Luka lama terbuka kembali

Saat perang berlangsung, Israel menghantam berbagai kota besar, termasuk ibu kota Teheran, serta menyerang situs militer, gedung pemerintah, hingga kantor pusat televisi negara.

Otoritas Iran melaporkan lebih dari 1.000 orang tewas, sementara serangan balasan berupa rudal dan drone menewaskan 29 orang di Israel.

Warga yang mampu, memilih meninggalkan Teheran untuk mencari tempat aman. Namun, hampir tak ada wilayah yang sepenuhnya luput dari ledakan maupun asap tebal di langit.

Belakangan, serangkaian kebakaran termasuk di sebuah fasilitas minyak besar memicu spekulasi soal sabotase, yang segera ditepis oleh pejabat Iran.

“Perang ini benar-benar membuat saya takut. Saya terus berkata pada diri sendiri, ya Tuhan, jangan biarkan masa lalu terulang,” ungkap Golandam Babaei (78), ibu rumah tangga dari Kermanshah, Iran barat yang pernah merasakan kerasnya perang Iran-Irak pada 1980-an itu.

Walau lebih singkat dan didominasi serangan udara serta rudal, perang dengan Israel menghidupkan kembali memori pahit konflik delapan tahun dengan Irak yang menewaskan sekitar 500.000 orang di kedua pihak.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau