WASHINGTON DC, KOMPAS.com - F-117 Nighthawk dikenal sebagai jet tempur siluman pertama di dunia.
Namun, pada 1999, keunggulan teknologi milik Amerika Serikat (AS) itu runtuh setelah sebuah rudal usang lawas menjatuhkannya di langit Yugoslavia.
Insiden tersebut terjadi saat Perang Kosovo. Pesawat yang terkenal sulit dideteksi radar itu berhasil dilacak dan dihantam rudal SA-3, sistem pertahanan udara buatan Uni Soviet era 1960-an.
Baca juga: 5 Negara Ini Punya Jet Tempur Canggih, tapi Tak Punya Pilot
Meski tergolong rudal tua dan memiliki jangkauan terbatas, SA-3 tetap mematikan di tangan operator berpengalaman seperti Dani. Ia dikenal lihai dalam memanfaatkan celah untuk melacak target udara tanpa terdeteksi.
Dani menjalankan strategi khusus dengan hanya mengaktifkan radar SA-3 dalam waktu kurang dari 40 detik. Tujuannya adalah menghindari deteksi oleh sistem pengawasan pasukan AS.
Begitu radar mendeteksi pergerakan pesawat, Dani langsung menembakkan rudal. Sasaran saat itu adalah F-117 Nighthawk yang dikendalikan oleh Kolonel Patrick Zelko.
Zelko menceritakan momen saat rudal SA-3 menghantam pesawatnya. Ia melihat rudal meluncur dengan kecepatan sangat tinggi dan tidak memiliki cukup waktu untuk menghindar.
“Mereka bergerak tiga kali lebih cepat dari kecepatan suara, jadi tidak banyak waktu untuk bereaksi,” ujar Zelko, dikutip dari Sandboxx.
Ia mengaku merasakan ledakan rudal pertama di atas pesawat, yang langsung mengguncang kabin. Tak lama kemudian, rudal kedua melintas tepat di depannya.
“Saya berada pada gravitasi negatif tujuh. Tubuh saya terlempar dari kursi ke atas. Saat saya berusaha meraih pegangan ejeksi, satu pikiran terlintas di benak saya, ‘Ini benar-benar, benar-benar sangat buruk’,” katanya.
Beruntung, Zelko berhasil bertahan hidup dan dievakuasi oleh pasukan khusus Angkatan Udara AS. Beberapa minggu setelah insiden itu, ia kembali bertugas.
Baca juga: Kebangkitan Jet Tempur China: Dulu Tukang Tiru, Kini Ciptakan Generasi Keenam
Dalam Perang Teluk 1991, F-117 tampil dominan. Meski hanya mencakup kurang dari tiga persen dari total armada udara koalisi, pesawat ini mampu menghancurkan lebih dari 30 persen target strategis di wilayah Irak, termasuk Baghdad yang memiliki sistem pertahanan udara paling ketat kala itu.
Menurut laporan Sandboxx, F-117 Nighthawk sukses menghancurkan lebih dari 1.500 target bernilai tinggi tanpa satu pun pesawat yang hilang dalam operasi tersebut.
F-117 Nighthawk resmi dioperasikan pada 1981 oleh Angkatan Udara AS. Namun, publik baru mengetahui keberadaan pesawat ini pada 1988 karena statusnya yang sangat rahasia.
Jet tempur ini menjadi pionir teknologi siluman (stealth) yang mampu menghindari deteksi radar musuh. Keberhasilannya dalam berbagai misi memperkuat konsep pesawat siluman sebagai senjata strategis di medan tempur modern.
Namun, insiden 1999 di Yugoslavia menjadi pengingat bahwa tidak ada sistem yang benar-benar tak terkalahkan di medan perang.
Baca juga: 5 Jet Tempur Paling Laris di Dunia Tahun 2025
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini