KAIRO, KOMPAS.com - Liga Arab menyatakan bahwa hidup damai berdampingan di Timur Tengah mustahil tercapai, jika invasi Israel belum berakhir dan negara Palestina masih diduduki.
Mesir dan Arab Saudi telah menyusun sebuah resolusi dan telah disepakati untuk diadopsi oleh Liga Arab, Kamis (4/9/2025).
Dalam resolusi itu menyebutkan bahwa “kegagalan mencapai solusi yang adil bagi perjuangan Palestina dan praktik permusuhan dari kekuatan pendudukan” akan tetap menjadi hambatan utama bagi “hidup berdampingan secara damai” di Timur Tengah.
Baca juga: Negara Arab Ini Mau “Kerja Sama” dengan Israel, Dikecam Hizbullah
Melansir AFP pada Sabtu (6/9/2025), resolusi tersebut merupakan hasil dari pertemuan yang luas di Kairo, di mana para menteri luar negeri menyetujui “Visi Bersama untuk Keamanan dan Kerja Sama di Kawasan”.
Pertemuan tersebut berlangsung saat Israel meningkatkan serangan militer di sekitar Kota Gaza, yang menjadi pusat perkotaan terbesar di Jalur Gaza.
Beberapa hari sebelumnya juga Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich juga menyerukan pencaplokan sebagian besar wilayah Tepi Barat, yang mengubur gagasan Negara Palestina.
Dalam salinan resolusi yang diperoleh AFP, blok Arab itu mengatakan bahwa perdamaian, kerja sama, dan hidup berdampingan yang berkelanjutan di Timur Tengah tidak mungkin terwujud selama Israel terus bisa menduduki tanah Arab atau “mengeluarkan ancaman terselubung untuk menduduki atau mencaplok lebih banyak tanah Arab”.
Baca juga: Hamas Terima Proposal Arab soal Gencatan Senjata di Gaza karena Korban Tewas Tembus 62.000 Jiwa
Adapun Liga Arab dalam resolusi tersebut mengatakan bahwa setiap penyelesaian yang berkelanjutan harus didasarkan pada solusi dua negara dan Inisiatif Perdamaian Arab 2002.
Menurut negara-negara blok Arab, proposal itu akan menawarkan normalisasi penuh hubungan dengan imbalan penarikan total Israel dari wilayah yang didudukinya pada 1967.
Pada Jumat (5/9/2025), Mesir menyatakan bahwa tidak ada “ruang untuk membiarkan pihak mana pun mendominasi kawasan atau memberlakukan pengaturan keamanan sepihak yang mengorbankan keamanan dan stabilitasnya”.
Namun saat ini, beberapa negara Arab diketahui telah menandatangani perjanjian damai dengan Israel.
Pada 2020, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko telah menormalisasi hubungan dengan Israel di bawah Abraham Accords yang ditengahi Amerika Serikat (AS).
Tiga tahun setelahnya, Arab Saudi berunding untuk melakukan perjanjian damai dengan Israel, tetapi dibekukan akibat serangan Hamas ke sana pada Oktober 2023, dan memicu perang di Gaza.
Baca juga: Negara-negara Arab Murka Netanyahu Kobarkan Israel Raya, Situasi Panas
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini