BEIJING, KOMPAS.com - Sebuah rekaman video memperlihatkan para staf Kim Jong Un sibuk membersihkan setiap permukaan yang disentuh pemimpin tertinggi Korea Utara itu usai pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Beijing, China, pekan ini.
Video yang dibagikan jurnalis Rusia Alexander Yunashev melalui Telegram menunjukkan dua staf Kim memoles sandaran kursi, membersihkan meja samping, hingga mengangkat gelas di atas nampan.
"Setelah negosiasi selesai, staf yang mendampingi kepala DPRK dengan hati-hati membersihkan semua jejak keberadaan Kim," tulis Yunashev, menggunakan singkatan dari nama resmi Korea Utara, Republik Rakyat Demokratik Korea.
Baca juga: Kim Jong Un Tiba di China, Putrinya Langsung Jadi Sorotan Publik
Pembersihan dilakukan setelah diskusi dua jam antara Kim dan Putin, yang dilanjutkan dengan minum teh serta perpisahan hangat. Dalam pertemuan itu, Kim menegaskan solidaritasnya dengan Rusia.
"Jika ada sesuatu yang bisa atau harus saya lakukan untuk Anda dan rakyat Rusia, saya menganggapnya sebagai kewajiban persaudaraan," ujar Kim, dikutip dari The Independent pada Kamis (4/9/2025).
Putin membalas dengan menyapanya sebagai "Yang Terhormat Ketua Negara" dan berterima kasih atas dukungan Korea Utara, termasuk pengerahan hampir 13.000 tentara untuk membantu Rusia menahan serangan Ukraina di wilayah Kursk awal tahun ini.
Langkah ekstrem untuk menghapus jejak biologis Kim bukan hal baru. Para analis menilai praktik ini bertujuan mencegah badan intelijen asing mengumpulkan sampel yang bisa mengungkap kondisi kesehatannya.
Nikkei melaporkan Kim bepergian ke Beijing dengan kereta lapis baja hijau khasnya yang dilengkapi toilet pribadi. Tujuannya, agar limbah tubuhnya tidak dapat dicegat. Kebiasaan ini juga dilakukan ayahnya, Kim Jong Il.
"Toilet khusus dan kantong sampah berisi kotoran, limbah, hingga puntung rokok wajib disediakan. Hal ini untuk mencegah intelijen asing, bahkan yang bersahabat sekalipun, mengambil sampel dan menganalisis kondisi medis Kim Jong Un," kata Michael Madden, peneliti Stimson Center yang berbasis di Washington.
Baca juga: Sosok Misterius Kim Ju Ae, Putri Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un
Tindakan serupa pernah terlihat setelah pertemuan puncak Kim dengan Donald Trump di Hanoi tahun 2019. Ajudan Kim kala itu menutup lantai kamar hotel untuk dibersihkan dan mengeluarkan sejumlah barang, termasuk kasur.
Pada 2018, petugas keamanan Korea Utara juga menyemprotkan disinfektan ke kursi dan meja sebelum Kim bertemu Presiden Korea Selatan Moon Jae In.
Sementara pada pertemuan dengan Putin pada 2023, pengawalnya mendisinfeksi dan memindai kursi dengan detektor logam sebelum digunakan.
Kim bukan satu-satunya pemimpin yang melakukan praktik tersebut (hindari spionase).
Laporan menyebut sejak 2017, ajudan keamanan Putin rutin mengumpulkan kotorannya saat bepergian ke luar negeri, kemudian membawanya kembali ke Moskwa dalam kontainer tertutup untuk mencegah pencurian DNA.
Pertemuan di Beijing kali ini digelar di sela-sela parade militer besar yang menandai penyerahan Jepang dalam Perang Dunia II.
Presiden China Xi Jinping menjadi tuan rumah bagi puluhan pemimpin dunia, termasuk Putin dan Kim.
Kunjungan tersebut menjadi yang pertama bagi Kim Jong Un ke China sejak pandemi Covid-19.
Baca juga: Xi Jinping Bertemu Putin dan Kim Jong Un untuk Pertama Kalinya, Trump Disisihkan
Sekaligus menegaskan hubungan erat Moskwa-Pyongyang setelah kedua negara menandatangani pakta pertahanan bersama pada 2024 sebagai penyeimbang terhadap tekanan Barat.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini