Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Staf Kim Jong Un Bersihkan Jejak di China, Langkah Ekstrem Hindari Spionase?

Kompas.com - 06/09/2025, 15:57 WIB
Albertus Adit

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Sebuah rekaman video memperlihatkan para staf Kim Jong Un sibuk membersihkan setiap permukaan yang disentuh pemimpin tertinggi Korea Utara itu usai pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Beijing, China, pekan ini.

Video yang dibagikan jurnalis Rusia Alexander Yunashev melalui Telegram menunjukkan dua staf Kim memoles sandaran kursi, membersihkan meja samping, hingga mengangkat gelas di atas nampan.

"Setelah negosiasi selesai, staf yang mendampingi kepala DPRK dengan hati-hati membersihkan semua jejak keberadaan Kim," tulis Yunashev, menggunakan singkatan dari nama resmi Korea Utara, Republik Rakyat Demokratik Korea.

Baca juga: Kim Jong Un Tiba di China, Putrinya Langsung Jadi Sorotan Publik

Pembersihan dilakukan setelah diskusi dua jam antara Kim dan Putin, yang dilanjutkan dengan minum teh serta perpisahan hangat. Dalam pertemuan itu, Kim menegaskan solidaritasnya dengan Rusia.

"Jika ada sesuatu yang bisa atau harus saya lakukan untuk Anda dan rakyat Rusia, saya menganggapnya sebagai kewajiban persaudaraan," ujar Kim, dikutip dari The Independent pada Kamis (4/9/2025).

Putin membalas dengan menyapanya sebagai "Yang Terhormat Ketua Negara" dan berterima kasih atas dukungan Korea Utara, termasuk pengerahan hampir 13.000 tentara untuk membantu Rusia menahan serangan Ukraina di wilayah Kursk awal tahun ini.

Praktik lama menghapus jejak

Staf Kim Jong Un terlihat mengelap kursi dan membersihkan barang-barang yang telah disentuh oleh Pemimpin Korea Utara tersebut.Tangkapan layar X @runews Staf Kim Jong Un terlihat mengelap kursi dan membersihkan barang-barang yang telah disentuh oleh Pemimpin Korea Utara tersebut.

Langkah ekstrem untuk menghapus jejak biologis Kim bukan hal baru. Para analis menilai praktik ini bertujuan mencegah badan intelijen asing mengumpulkan sampel yang bisa mengungkap kondisi kesehatannya.

Nikkei melaporkan Kim bepergian ke Beijing dengan kereta lapis baja hijau khasnya yang dilengkapi toilet pribadi. Tujuannya, agar limbah tubuhnya tidak dapat dicegat. Kebiasaan ini juga dilakukan ayahnya, Kim Jong Il.

"Toilet khusus dan kantong sampah berisi kotoran, limbah, hingga puntung rokok wajib disediakan. Hal ini untuk mencegah intelijen asing, bahkan yang bersahabat sekalipun, mengambil sampel dan menganalisis kondisi medis Kim Jong Un," kata Michael Madden, peneliti Stimson Center yang berbasis di Washington.

Baca juga: Sosok Misterius Kim Ju Ae, Putri Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un

Tindakan serupa pernah terlihat setelah pertemuan puncak Kim dengan Donald Trump di Hanoi tahun 2019. Ajudan Kim kala itu menutup lantai kamar hotel untuk dibersihkan dan mengeluarkan sejumlah barang, termasuk kasur.

Pada 2018, petugas keamanan Korea Utara juga menyemprotkan disinfektan ke kursi dan meja sebelum Kim bertemu Presiden Korea Selatan Moon Jae In.

Sementara pada pertemuan dengan Putin pada 2023, pengawalnya mendisinfeksi dan memindai kursi dengan detektor logam sebelum digunakan.

Putin lakukan hal serupa

Kim bukan satu-satunya pemimpin yang melakukan praktik tersebut (hindari spionase).

Laporan menyebut sejak 2017, ajudan keamanan Putin rutin mengumpulkan kotorannya saat bepergian ke luar negeri, kemudian membawanya kembali ke Moskwa dalam kontainer tertutup untuk mencegah pencurian DNA.

Pertemuan di Beijing kali ini digelar di sela-sela parade militer besar yang menandai penyerahan Jepang dalam Perang Dunia II.

Presiden China Xi Jinping menjadi tuan rumah bagi puluhan pemimpin dunia, termasuk Putin dan Kim.

Kunjungan tersebut menjadi yang pertama bagi Kim Jong Un ke China sejak pandemi Covid-19.

Baca juga: Xi Jinping Bertemu Putin dan Kim Jong Un untuk Pertama Kalinya, Trump Disisihkan

Sekaligus menegaskan hubungan erat Moskwa-Pyongyang setelah kedua negara menandatangani pakta pertahanan bersama pada 2024 sebagai penyeimbang terhadap tekanan Barat.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Aksi Solidaritas Pemuda Malaysia, Kapal Rp 16 Miliar Tenggelam Setelah Diluncurkan
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Aksi Solidaritas Pemuda Malaysia, Kapal Rp 16 Miliar Tenggelam Setelah Diluncurkan
Global
PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur, Ini 2 Kandidat Penggantinya
PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur, Ini 2 Kandidat Penggantinya
Global
Selundupkan 362 Berlian Rp 5,2 Miliar ke Vietnam, Pria India Dipenjara 7 Tahun
Selundupkan 362 Berlian Rp 5,2 Miliar ke Vietnam, Pria India Dipenjara 7 Tahun
Global
Rumah Ibu Isaac Newton Ditemukan, Buka Sejarah Keluarga Sang Ilmuwan
Rumah Ibu Isaac Newton Ditemukan, Buka Sejarah Keluarga Sang Ilmuwan
Global
Balas Kematian PM, Houthi Yaman Tembakkan 3 Drone ke Arah Israel
Balas Kematian PM, Houthi Yaman Tembakkan 3 Drone ke Arah Israel
Global
Siapa Santo Carlo Acutis yang Baru Saja Dikanonisasi Paus Leo XIV?
Siapa Santo Carlo Acutis yang Baru Saja Dikanonisasi Paus Leo XIV?
Global
Pria Asing Diam-diam Huni Ruang Bawah Tanah Rumah Orang, Ada Listrik dan Kasur
Pria Asing Diam-diam Huni Ruang Bawah Tanah Rumah Orang, Ada Listrik dan Kasur
Global
Vaksin Kanker Buatan Rusia 2025 Diluncurkan dan Siap Digunakan
Vaksin Kanker Buatan Rusia 2025 Diluncurkan dan Siap Digunakan
Global
Kelompok Bersenjata Palestina Luncurkan 2 Roket ke Israel
Kelompok Bersenjata Palestina Luncurkan 2 Roket ke Israel
Global
Carlo Acutis Jadi Santo Milenial Pertama, Dijuluki 'Influencer Tuhan'
Carlo Acutis Jadi Santo Milenial Pertama, Dijuluki "Influencer Tuhan"
Global
Perluas Operasi Militer, Israel Ratakan Gedung Pencakar Langit Kedua di Kota Gaza
Perluas Operasi Militer, Israel Ratakan Gedung Pencakar Langit Kedua di Kota Gaza
Global
Ditolak 50 Kali Wawancara Kerja, Wanita Brasil Ini Curiga Penampilannya Jadi Hambatan
Ditolak 50 Kali Wawancara Kerja, Wanita Brasil Ini Curiga Penampilannya Jadi Hambatan
Global
PM Jepang Shigeru Ishiba Siap Mundur untuk Hindari Perpecahan Partai
PM Jepang Shigeru Ishiba Siap Mundur untuk Hindari Perpecahan Partai
Global
Ditinggal Merokok Ayah, Mobil Terperosok ke Sungai, 2 Anak Tewas Tenggelam
Ditinggal Merokok Ayah, Mobil Terperosok ke Sungai, 2 Anak Tewas Tenggelam
Global
Israel Sebut Pengungsian Warga Palestina Sukarela, Mesir: Omong Kosong
Israel Sebut Pengungsian Warga Palestina Sukarela, Mesir: Omong Kosong
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau