KYIV, KOMPAS.com – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak tawaran Presiden Rusia Vladimir Putin untuk datang ke Moskwa membicarakan penyelesaian diplomatik.
Dalam wawancara dengan Kepala Koresponden Urusan Global ABC News, Martha Raddatz, Zelensky menegaskan dirinya tidak mungkin memenuhi undangan tersebut.
“Dia bisa datang ke Kyiv. Saya tidak bisa pergi ke Moskwa ketika negara saya diserang rudal setiap hari. Saya tidak bisa pergi ke ibu kota pembunuh ini,” kata Zelensky, Jumat (5/9/2025).
Baca juga: Kim Jong Un Tegaskan Dukungan ke Rusia, Putin Sebut Hubungan Istimewa
“Putin memahami hal ini,” lanjutnya.
Pernyataan itu disampaikan Zelensky ketika mendampingi Raddatz mengunjungi pabrik manufaktur milik Amerika di Ukraina barat yang baru saja menjadi sasaran serangan rudal Rusia.
Menurut Zelensky, Putin sebenarnya tidak berniat bertemu dengannya karena agresi Rusia terhadap Ukraina terus berlangsung.
Adapun Putin sebelumnya mengatakan dirinya tidak menolak adanya pertemuan. “Jika Zelensky siap, biarkan dia datang ke Moskwa. Pertemuan ini akan terlaksana,” kata Putin pada Rabu lalu.
Presiden AS Donald Trump juga berupaya mendorong pertemuan antara kedua pemimpin. Ia bahkan menargetkan adanya pertemuan trilateral antara AS, Rusia, dan Ukraina.
Baca juga: Rusia Kecam Macron karena Hina Putin secara Vulgar
“Pada akhirnya, saya akan menempatkan mereka berdua di sebuah ruangan,” ujar Trump kepada Fox News pada Agustus.
Trump menyebut pertemuan tiga pihak itu sebagai agenda utama pertemuannya dengan Putin di Alaska bulan lalu. Ia menambahkan, pertemuan bilateral Putin-Zelensky akan dilakukan setelah Presiden Ukraina itu berkunjung ke Gedung Putih.
“Trilateral akan terjadi,” kata Trump pekan lalu dalam wawancara dengan The Daily Caller. Namun ia kemudian menambahkan, “Trilateral, saya tidak tahu.”
Sementara itu, Kanselir Jerman Friedrich Merz menyampaikan bahwa jelas pertemuan bilateral antara Putin dan Zelensky tidak akan terlaksana.
Dalam wawancara lanjutan dengan ABC News, Zelensky menilai tawaran Putin hanyalah upaya menunda perundingan. “Putin bermain-main dengan Amerika Serikat,” ujarnya.
Zelensky menegaskan dirinya terbuka untuk bertemu dalam format apa pun. Tentu agar perang Rusia-Ukraina segera berakhir.
Bahkan, Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha menyebut tujuh negara, termasuk Austria, Takhta Suci, Swiss, Turkiye, dan tiga negara Teluk, siap menjadi tuan rumah perundingan damai.
Baca juga: Zelensky Kecam Rusia: Pilih Rudal Balistik daripada Diplomasi
“Jika seseorang tidak ingin bertemu selama perang, tentu saja, ia dapat mengusulkan sesuatu yang tidak dapat diterima oleh saya atau orang lain,” kata Zelensky menutup pernyataannya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini