KOMPAS.com – Industri pertahanan global mencatat sejumlah pesawat tempur yang menjadi tulang punggung kekuatan udara berbagai negara.
Hingga tahun 2025, terdapat lima jet tempur yang menempati posisi teratas dalam hal jumlah armada yang masih aktif beroperasi di dunia.
Dilansir dari Simple Flying, berikut lima jet tempur paling laris di dunia pada 2025.
Baca juga: 5 Negara Ini Punya Jet Tempur Canggih, tapi Tak Punya Pilot
F-16 Fighting Falcon menjadi pesawat tempur paling banyak digunakan di dunia dengan 2.084 unit aktif.
Jet tempur multiperan supersonik bermesin tunggal ini pertama kali diperkenalkan pada 1976 oleh General Dynamics, sebuah perusahaan di Amerika Serikat (AS) sebelum diakuisisi Lockheed Corporation pada 1993.
Lebih dari 4.600 unit F-16 telah diproduksi dan tersebar di lebih dari 25 negara.
Varian terbarunya, F-16 Block 70/72, menawarkan teknologi generasi 4,5 dengan kecepatan maksimum Mach 2,05 dan jangkauan 4.217 kilometer.
Pengiriman Block 70 dimulai pada 2019, dengan unit pertama diterima Bahrain pada Januari 2023. Angkatan Udara AS bahkan berencana mengoperasikan F-16 hingga 2040.
Baca juga: Tetangga Indonesia Punya Kapal Induk, tapi Tidak Dilengkapi Jet Tempur
Di posisi kedua terdapat keluarga Su-27/30/35 dengan 1.284 unit aktif atau sekitar 9 persen dari total armada jet tempur global.
Jet tempur buatan Sukhoi dari Rusia ini pertama kali diperkenalkan pada 1985 dengan kecepatan hingga Mach 2,35.
Pesawat ini dikembangkan dalam berbagai varian, seperti Su-30 untuk misi pengejaran, Su-33 untuk pertahanan angkatan laut, dan Su-35 yang mengadopsi teknologi dari program Su-57.
Mesin turbofan AL-31F yang dipakai menjadi salah satu kunci keberhasilan desainnya, memungkinkan manuver ekstrem tanpa kehilangan tenaga.
Meski awalnya ditujukan sebagai produk ekspor, Angkatan Udara Rusia tetap menjadi pengguna pertama Su-35 pada 2009.
Baca juga: 3 Proyek Jet Tempur Generasi Keenam di Dunia, Lebih Canggih dan Mematikan