KOMPAS.com - Dunia memasuki babak baru persaingan teknologi jet tempur. Sejumlah negara kini berlomba mengembangkan jet tempur generasi keenam yang digadang-gadang mampu menjadi pusat komando udara masa depan.
Jet tempur generasi keenam tidak hanya dirancang untuk kecepatan dan kelincahan, tetapi juga untuk menguasai medan tempur, sebagaimana dilansir Interesting Engineering.
Teknologi yang diusung dalam jet tempur generasi keenam mencakup artificial intelligence atau akal imitasi (AI), sistem sensor canggih, hingga kemampuan bekerja sama dengan drone tempur.
Baca juga: Spek dan Keunggulan Jet Tempur Saeqeh Buatan Iran yang Tiru F-5 AS
Selama puluhan tahun, jet tempur dikelompokkan berdasarkan generasi teknologinya.
Jet tempur generasi pertama lahir usai Perang Dunia II dengan mesin jet dasar, seperti F-86 Sabre dan MiG-15.
Jet tempur generasi kedua menambahkan radar dan rudal berpemandu panas.
Sedangkan jet tempur generasi ketiga memperkenalkan mesin turbofan dengan kemampuan serba guna.
F-16 dan Su-27 kemudian menjadi ikon generasi keempat, membawa avionik digital dan material lebih baik.
Selanjutnya, get tempur generasi kelima, seperti F-35 Lightning II dan J-20 Mighty Dragon milik China, menghadirkan teknologi siluman yang sulit dideteksi radar.
Baca juga: Deretan Jet Tempur Iran, dari F-5, Sukhoi, Mirage hingga Chengdu
Kini, sejumlah negara melangkah ke generasi keenam yang lebih fokus pada kemampuan bertahan, jangkauan lebih jauh, integrasi dengan drone, dan sistem peperangan elektronik.
“Jet pertama yang menemukan musuh biasanya menang,” ujar John Hoehn, pakar kebijakan pertahanan di lembaga penelitian RAND, kepada Interesting Engineering.
Menurutnya, definisi generasi keenam belum baku, namun secara umum lebih “siluman” daripada F-35 dan F-22 serta membawa jangkauan dan sensor yang jauh lebih unggul.
Dilansir dari Simple Flying, jet tempur generasi keenam dirancang untuk menjadi “sistem dari sistem” dan menjadi semacam pusat komando terbang.
Dengan konsep tersebut, jet tempur generasi keenam mampu mengendalikan drone dan memiliki kesadaran situasional yang sangat tinggi.
Baca juga: Jet Tempur Saeqeh, Kisah Ketekunan Iran Salin F-5 AS Jadi Versi Lokal