Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas Gempa Afghanistan Capai 1.400 Jiwa, Evakuasi Sulit

Kompas.com - 02/09/2025, 20:36 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

KABUL, KOMPAS.com – Gempa bumi yang mengguncang Afghanistan timur pada Senin (1/9/2025) menewaskan sedikitnya 1.400 orang hingga Selasa (2/9/2025).

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa memperingatkan bahwa gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 tersebut berpotensi berdampak pada ratusan ribu warga.

"Kami memperkirakan jumlah individu yang terdampak berpotensi meningkat hingga hampir mencapai ratusan ribu," kata Koordinator Kemanusiaan PBB di Afghanistan Indrika Ratwatte, sebagaimana dilansir AFP.

Baca juga: Kehancuran akibat Gempa Afghanistan: 900 Tewas, 3.000 Korban Luka-luka

Gempa peratam yang mengguncang kawasan pegunungan dekat perbatasan Pakistan tersebut diikuti sedikitnya lima gempa susulan. 

Selain korban tewas, ribuan orang dilaporkan mengalami luka-luka akibat bencana tersebut.

"Jumlahnya pasti akan meningkat. Tidak diragukan lagi bahwa tingkat korban jiwa akan meningkat secara eksponensial," ujar Ratwatte.

Mayoritas warga Afghanistan tinggal di rumah-rumah sederhana dari bata lumpur dan kayu yang mudah runtuh saat gempa. 

Baca juga: Kenapa Gempa Afghanistan Selalu Menelan Banyak Korban Jiwa?

"Ketika dinding runtuh, ataplah yang pada dasarnya membunuh mereka," ujarnya.

Ratwatte menjelaskan banyak korban tewas karena gempa terjadi saat malam hari, ketika sebagian besar warga sedang tidur. 

Selain itu, gempa juga memicu tanah longsor dan runtuhan batu di berbagai titik sehingga akses menuju lokasi terdampak menjadi sangat terbatas.

"Tantangan terbesar adalah menjangkau daerah-daerah terpencil dengan akses jalan yang sangat rusak. Kita membutuhkan helikopter untuk mengevakuasi korban luka serta mengerahkan tim SAR dan medis," ucapnya.

Afghanistan, yang puluhan tahun dilanda konflik, kini termasuk salah satu negara termiskin di dunia. 

Baca juga: Diguncang Gempa Bumi, Penduduk Desa Terpencil Afghanistan Termangu

Krisis kemanusiaan yang berkepanjangan semakin parah akibat kekeringan serta masuknya jutaan warga Afghanistan yang dipulangkan dari Pakistan dan Iran dalam beberapa tahun terakhir.

Juru bicara Badan Pengungsi PBB Babar Baloch menyebut bahwa lebih dari 478.000 warga Afghanistan telah kembali dari Pakistan sejak April. 

Dari jumlah itu, sekitar 337.000 orang melintasi perbatasan Torkham yang berdekatan dengan episentrum gempa.

Sementara itu, Ratwatte menambahkan, permohonan bantuan PBB sebesar 2,4 miliar dollar AS untuk Afghanistan pada 2025 baru terdanai 28 persen.

"Kita membutuhkan langkah besar dan mendesak dari komunitas internasional untuk menanggapi krisis ini," tegasnya.

Baca juga: Gempa Afghanistan Tewaskan 800 Orang, Banyak Korban karena Struktur Rumah Sederhana

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau