WINCONSIN, KOMPAS.com - Seorang pemandu wisata di Wisconsin, Amerika Serikat, menemukan bangkai kapal besar senilai Rp 4 miliar yang hilang selama 138 tahun di Danau Michigan.
Kapal bernama SV Frank D Barker itu merupakan kapal layar bermuatan dua tiang yang karam pada 1887.
Penemuan ini dilakukan oleh Matt Olson, pemilik Door County Adventure Rafting, setelah ia melihat bercak aneh pada citra satelit di kawasan Rowleys Bay, bagian utara Semenanjung Door County.
Baca juga: Italia Akan Angkat Bangkai Kapal Pesiar Mewah Bayesian dari Dasar Laut
Olson pun memutuskan menyelidiki dengan membawa peralatan sonar, kamera tahan air, hingga perlengkapan selam. Saat menyelam ke dalam air keruh, ia menemukan bangkai kapal kayu raksasa itu.
“Panjangnya lebih dari 130 kaki. Ketika melihat betapa besarnya bangkai kapal itu, saya bertanya-tanya, ‘Bagaimana mungkin tidak ada yang menemukannya selama ini?’” kata Olson kepada Wisconsin Public Radio (WPR) pada Senin (25/8/2025).
Menurut catatan sejarah, kapal sepanjang 137 kaki atau sekitar 42 meter itu karam pada 1 Oktober 1887 ketika berlayar menuju Escanaba, Michigan, untuk mengambil muatan bijih besi.
Namun, cuaca buruk dan kabut tebal membuat kapal tersasar hingga menabrak Barker Shoal, sebuah gugusan batu kapur berbahaya di perairan dangkal Rowleys Bay.
Meski kapal karam, seluruh awak berhasil selamat dan menepi di Pulau Spider.
Upaya penyelamatan dilakukan beberapa kali setelah kejadian, tapi kapal yang saat itu bernilai sekitar 250.000 dollar AS (setara Rp 4 miliar saat ini) tidak pernah ditemukan.
Baca juga: Pencarian Bangkai Kapal Merchant Royal yang Bawa Harta Karun Rp 80 Triliun Dimulai...
Lokasi karamnya kapal pun sempat salah diberitakan media kala itu sehingga pencarian menjadi sia-sia.
Setelah Olson melaporkan penemuannya, arkeolog laut dari Wisconsin Historical Society meninjau lokasi.
“Kapal ini seperti lapangan sepak bola yang penuh dengan kayu ek. Seluruh dek dan mesin kapal masih ada. Luar biasa sekali,” ujar Tamara Thomsen, arkeolog kelautan.
Ia menggambarkan bangkai kapal itu seperti potongan puzzle yang terbentang di dasar danau.
“Semuanya ada di sana… sisi kapal memang terbuka, tapi kita bisa membayangkan bentuk utuhnya,” ucapnya.
Wisconsin Historical Society kini merencanakan ekspedisi lanjutan untuk mendaftarkan kapal ini ke National Register of Historic Places. Namun, lokasi persisnya masih dirahasiakan demi mencegah aksi penjarahan.
“Ada banyak hal menarik di kapal karam ini. Akan sangat disayangkan jika dijarah oleh orang yang hanya mencari kenang-kenangan,” kata Olson.
Penemuan ini menjadi yang ketiga bagi Olson. Sebelumnya, pada 2024, ia menemukan kapal Grey Eagle yang tenggelam pada 1869, dan setahun sebelumnya ia menemukan bangkai kapal Sunshine.
Baca juga: Alasan Area Laut di Sekitar Bangkai Kapal Titanic Berbahaya
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini