Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vietnam Bebaskan Visa bagi Miliarder, Akademisi, dan Pakar Teknologi

Kompas.com - 10/08/2025, 19:31 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber VnExpress

HANOI, KOMPAS.com - Pemerintah Vietnam mengumumkan kebijakan pembebasan visa untuk sejumlah kelompok profesional yang dianggap penting untuk pembangunan sosial-ekonomi negaranya.

Keputusan yang mengatur pembebasan visa sementara bagi orang asing yang dianggap vital untuk pembangunan sosial-ekonomi tertuang dalam Keputusan 221 yang dikeluarkan pada 8 Agustus 2025.

Melansir VnExpress pada hari yang sama, pemerintah Vietnam merinci enam kategori individu yang mendapatkan bebas visa.

Baca juga: Sah, Pelancong Indonesia Kini Bebas Visa Transit ke China

Kelompok pertama termasuk tamu dari pejabat tinggi, seperti sekretaris jenderal partai, presiden, perdana menteri, ketua mahkamah agung rakyat, menteri, sekretaris partai tingkat provinsi, dan ketua dewan rakyat, serta komite di tingkat provinsi dan kota.

Selain itu, akademisi, ilmuwan, ahli, profesor universitas, anggota lembaga riset, insinyur utama, dan tenaga ahli teknologi digital elit, juga dibebaskan dari kewajiban visa.

Untuk memenuhi syarat, ilmuwan dan insinyur tersebut harus memiliki penghargaan atau pengakuan bergengsi internasional.

Pembebasan visa juga berlaku bagi investor dan pemimpin perusahaan besar yang perusahaannya masuk dalam daftar 100 perusahaan global teratas, berdasarkan kapitalisasi pasar yang diumumkan oleh organisasi internasional terkemuka.

Selain itu, individu yang bekerja di bidang budaya, seni, olahraga, dan pariwisata dengan dampak positif terhadap masyarakat juga berhak mendapatkan pembebasan visa.

Baca juga: Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Pemain sepak bola yang masuk dalam 100 besar dunia dan diundang untuk berkompetisi atau berpartisipasi dalam program pertukaran oleh klub sepak bola profesional domestik juga masuk dalam kategori ini.

Konsul kehormatan Vietnam di luar negeri serta tamu dari lembaga penelitian, universitas, dan perusahaan besar yang disetujui oleh pemerintah Vietnam juga mendapat pembebasan visa.

Pembebasan visa tambahan untuk tujuan luar negeri atau sosial-ekonomi akan ditentukan oleh Menteri Keamanan Publik Vietnam.

Kartu pembebasan visa ini akan diterbitkan dalam bentuk elektronik atau fisik, dengan keduanya memiliki kekuatan hukum yang setara.

Masa berlaku pembebasan visa ini tidak akan melebihi lima tahun dan harus setidaknya 30 hari lebih pendek dari sisa masa berlaku paspor.

Kebijakan pengecualian ini muncul setelah Perdana Menteri Pham Minh Chinh pada April 2025 meminta kementerian dan lembaga terkait untuk mempelajari kebijakan pembebasan visa bagi pengunjung internasional yang berpengaruh.

Baca juga: Dampak Penting Perjanjian Bebas Visa Singapura dan China

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Sudah Tajir, Elon Musk Akan Diguyur Rp 15 Kuadriliun dari Tesla
Sudah Tajir, Elon Musk Akan Diguyur Rp 15 Kuadriliun dari Tesla
Global
Drone Houthi Tembus Pertahanan Israel, Sirene Peringatan Tak Bunyi
Drone Houthi Tembus Pertahanan Israel, Sirene Peringatan Tak Bunyi
Global
Profil Shigeru Ishiba, PM Jepang yang Mundur Usai Menjabat Setahun
Profil Shigeru Ishiba, PM Jepang yang Mundur Usai Menjabat Setahun
Global
Rusia Lancarkan Serangan Udara Tebesar, Hantam Kompleks Pemerintahan Ukraina 
Rusia Lancarkan Serangan Udara Tebesar, Hantam Kompleks Pemerintahan Ukraina 
Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Aksi Solidaritas Pemuda Malaysia, Kapal Rp 16 Miliar Tenggelam Setelah Diluncurkan
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Aksi Solidaritas Pemuda Malaysia, Kapal Rp 16 Miliar Tenggelam Setelah Diluncurkan
Global
PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur, Ini 2 Kandidat Penggantinya
PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur, Ini 2 Kandidat Penggantinya
Global
Selundupkan 362 Berlian Rp 5,2 Miliar ke Vietnam, Pria India Dipenjara 7 Tahun
Selundupkan 362 Berlian Rp 5,2 Miliar ke Vietnam, Pria India Dipenjara 7 Tahun
Global
Rumah Ibu Isaac Newton Ditemukan, Buka Sejarah Keluarga Sang Ilmuwan
Rumah Ibu Isaac Newton Ditemukan, Buka Sejarah Keluarga Sang Ilmuwan
Global
Balas Kematian PM, Houthi Yaman Tembakkan 3 Drone ke Arah Israel
Balas Kematian PM, Houthi Yaman Tembakkan 3 Drone ke Arah Israel
Global
Siapa Santo Carlo Acutis yang Baru Saja Dikanonisasi Paus Leo XIV?
Siapa Santo Carlo Acutis yang Baru Saja Dikanonisasi Paus Leo XIV?
Global
Pria Asing Diam-diam Huni Ruang Bawah Tanah Rumah Orang, Ada Listrik dan Kasur
Pria Asing Diam-diam Huni Ruang Bawah Tanah Rumah Orang, Ada Listrik dan Kasur
Global
Vaksin Kanker Buatan Rusia 2025 Diluncurkan dan Siap Digunakan
Vaksin Kanker Buatan Rusia 2025 Diluncurkan dan Siap Digunakan
Global
Kelompok Bersenjata Palestina Luncurkan 2 Roket ke Israel
Kelompok Bersenjata Palestina Luncurkan 2 Roket ke Israel
Global
Carlo Acutis Jadi Santo Milenial Pertama, Dijuluki 'Influencer Tuhan'
Carlo Acutis Jadi Santo Milenial Pertama, Dijuluki "Influencer Tuhan"
Global
Perluas Operasi Militer, Israel Ratakan Gedung Pencakar Langit Kedua di Kota Gaza
Perluas Operasi Militer, Israel Ratakan Gedung Pencakar Langit Kedua di Kota Gaza
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau