Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahasa Inggris Jadi Syarat Visa di Australia, Harus Tes Rp 4 Juta

Kompas.com - 30/08/2025, 15:09 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Banyak migran mengatakan, mereka lebih suka PTE karena berbasis komputer dan dinilai dengan kecerdasan buatan (AI), yang dapat mengurangi risiko bias manusia.

Namun, AI bukannya tanpa masalah, menurut Varun Dhawan, pengelola Language Academy Australia dan kanal YouTube pendidikan dengan lebih dari 540.000 pengikutnya.

"AI memang cerdas, tetapi tidak secerdas manusia," kata Varun.

"Saya pernah melihat orang-orang yang menguasai bahasa dengan sangat baik, tetapi tidak mampu meraih skor."

Varun berfokus pada pendidikan bahasa dan persiapan ujian, tetapi beberapa kreator konten menyebarkan hack atau cara mengelabui sistem penilaian yang dilakukan AI.

Metode umum yang konon bisa meningkatkan skor antara lain meniru aksen Inggris, berbicara "seperti robot", berbicara tanpa henti, dan memberikan respons sesuai template.

Perombakan besar-besaran sistem penilaian

Maraknya teknik-teknik hack ini menjadi perhatian serius sehingga Pearson meningkatkan sistem penilaian otomatisnya pada tahun 2022 dan memperkenalkan "jaminan kualitas yang melibatkan manusia untuk terlibat dalam penilaian" pada 2024.

Perubahan lebih lanjut pada tes PTE Academic dilakukan pada 2025, dengan perpaduan manusia dan AI digunakan untuk menilai sekitar sepertiga soal ujian.

Juru bicara Pearson mengatakan, PTE sudah diakui oleh Pemerintah Inggris, Kanada, Selandia Baru, dan Australia, serta 3.500 universitas di seluruh dunia.

"Tes kami menantang secara akademis dan didasarkan pada kemampuan bahasa Inggris di dunia nyata yang dibutuhkan oleh mahasiswa dan migran," ujar juru bicara tersebut.

"Pengujian dan penilaian berbasis komputer dengan pengawasan manusia berarti peserta tes dinilai secara obyektif dan konsisten, dan pendekatan berlapis kami terhadap keamanan ujian di pusat-pusat tes kami memberikan keyakinan kepada institusi terhadap hasil PTE."

Dalam laporan tahun 2024, Pearson menyatakan, akan berfokus pada "pemeliharaan dan perluasan integritas pengujian, di samping ukuran reliabilitas, validitas, dan kewajaran".

Varun mengatakan siswa yang hanya mengandalkan "strategi atau jalan pintas" kini kesulitan untuk mendapatkan nilai tinggi.

"Siswa yang benar-benar menguasai bahasa Inggris dengan baiklah yang  akhirnya benar-benar mendapatkan nilai," ujarnya.

Kementerian Dalam Negeri Australia mengatakan, pihaknya "memantau kualitas layanan untuk memastikan masalah penipuan dan integritas dilacak dan diminimalkan".

Mereka juga mulai menerima empat tes baru dan merombak skor yang akan diterima dari berbagai ujian untuk membuktikan standar bahasa Inggris tertentu.

"Beberapa kesetaraan skor ditingkatkan dan yang lainnya diturunkan agar lebih akurat memenuhi persyaratan kecakapan departemen dan memastikan konsistensi antara semua penyedia tes," kata juru bicara kementerian.

Baca juga: Kamus Bahasa Inggris Oxford Tambahkan 23 Istilah Berbahasa Jepang

Paspor negara Barat "dibebaskan" dari beberapa tes

Australia kertergantungan terhadap pendatang untuk bisa mengisi kekosongan tenaga terampil.AAP/DEAN LEWINS via ABC INDONESIA Australia kertergantungan terhadap pendatang untuk bisa mengisi kekosongan tenaga terampil.
Dr Dominic tetap khawatir jika orang-orang yang sudah menyelesaikan gelar di universitas-universitas Australia atau bahkan sudah bekerja di Australia, sering kali harus mengikuti tes ulang.

Ia juga mempertanyakan mengapa orang yang memegang paspor dari Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Irlandia, dan Selandia Baru dianggap memiliki standar bahasa Inggris yang "kompeten" sehingga dibebaskan dari tes untuk visa tertentu.

Mereka yang berasal dari negara-negara Barat menggunakan bahasa Inggris yang aktif, tetapi Pew Research Centre menemukan 9 persen orang Amerika berusia di atas lima tahun tidak mahir berbahasa Inggris dan 14 persen berbicara bahasa lain di rumah.

Halaman:

Terkini Lainnya
Sudah Tajir, Elon Musk Akan Diguyur Rp 15 Kuadriliun dari Tesla
Sudah Tajir, Elon Musk Akan Diguyur Rp 15 Kuadriliun dari Tesla
Global
Drone Houthi Tembus Pertahanan Israel, Sirene Peringatan Tak Bunyi
Drone Houthi Tembus Pertahanan Israel, Sirene Peringatan Tak Bunyi
Global
Profil Shigeru Ishiba, PM Jepang yang Mundur Usai Menjabat Setahun
Profil Shigeru Ishiba, PM Jepang yang Mundur Usai Menjabat Setahun
Global
Rusia Lancarkan Serangan Udara Tebesar, Hantam Kompleks Pemerintahan Ukraina 
Rusia Lancarkan Serangan Udara Tebesar, Hantam Kompleks Pemerintahan Ukraina 
Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Aksi Solidaritas Pemuda Malaysia, Kapal Rp 16 Miliar Tenggelam Setelah Diluncurkan
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Aksi Solidaritas Pemuda Malaysia, Kapal Rp 16 Miliar Tenggelam Setelah Diluncurkan
Global
PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur, Ini 2 Kandidat Penggantinya
PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur, Ini 2 Kandidat Penggantinya
Global
Selundupkan 362 Berlian Rp 5,2 Miliar ke Vietnam, Pria India Dipenjara 7 Tahun
Selundupkan 362 Berlian Rp 5,2 Miliar ke Vietnam, Pria India Dipenjara 7 Tahun
Global
Rumah Ibu Isaac Newton Ditemukan, Buka Sejarah Keluarga Sang Ilmuwan
Rumah Ibu Isaac Newton Ditemukan, Buka Sejarah Keluarga Sang Ilmuwan
Global
Balas Kematian PM, Houthi Yaman Tembakkan 3 Drone ke Arah Israel
Balas Kematian PM, Houthi Yaman Tembakkan 3 Drone ke Arah Israel
Global
Siapa Santo Carlo Acutis yang Baru Saja Dikanonisasi Paus Leo XIV?
Siapa Santo Carlo Acutis yang Baru Saja Dikanonisasi Paus Leo XIV?
Global
Pria Asing Diam-diam Huni Ruang Bawah Tanah Rumah Orang, Ada Listrik dan Kasur
Pria Asing Diam-diam Huni Ruang Bawah Tanah Rumah Orang, Ada Listrik dan Kasur
Global
Vaksin Kanker Buatan Rusia 2025 Diluncurkan dan Siap Digunakan
Vaksin Kanker Buatan Rusia 2025 Diluncurkan dan Siap Digunakan
Global
Kelompok Bersenjata Palestina Luncurkan 2 Roket ke Israel
Kelompok Bersenjata Palestina Luncurkan 2 Roket ke Israel
Global
Carlo Acutis Jadi Santo Milenial Pertama, Dijuluki 'Influencer Tuhan'
Carlo Acutis Jadi Santo Milenial Pertama, Dijuluki "Influencer Tuhan"
Global
Perluas Operasi Militer, Israel Ratakan Gedung Pencakar Langit Kedua di Kota Gaza
Perluas Operasi Militer, Israel Ratakan Gedung Pencakar Langit Kedua di Kota Gaza
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau