Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Ibu Negara Korsel, Kim Keon Hee Diadili Terkait Kasus Korupsi

Kompas.com - 24/09/2025, 17:09 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

SEOUL, KOMPAS.com - Korea Selatan pada Rabu (24/9/2025) menggelar sidang pidana terhadap Kim Keon Hee, istri mantan presiden Yoon Suk Yeol.

Ia menjadi mantan ibu negara Korea Selatan pertama yang menghadapi persidangan.

Kim Keon Hee ditangkap pada Agustus atas tuduhan manipulasi saham dan korupsi. Ia hadir langsung di Pengadilan Distrik Pusat Seoul dengan pengawalan petugas.

Baca juga: Skandal Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Seret Pimpinan Gereja Unifikasi

Mengenakan setelan gelap dengan rambut diikat ke belakang, Kim terlihat memakai tanda pengenal dengan nomor tahanan 4398 di dadanya, sebagaimana yang dilansir dari AFP pada Rabu (24/9/2025).

Sidang dibuka dengan pengadilan mengonfirmasi identitas serta pekerjaan dirinya.

“Saya tidak bekerja,” jawab Kim singkat ketika ditanya hakim. Ia juga memberikan tanggal lahir dan menyatakan menolak sidang juri.

Baca juga: Deretan Skandal Mantan Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee, Kini Ditangkap

Mantan presiden dan ibu negara yang terjerat hukum pidana

Pimpinan Gereja Unifikasi Han Hak-ja ditahan atas tuduhan menyuap mantan Ibu Negara Korea Selatan, Kim Keon Hee.Chosun Daily Pimpinan Gereja Unifikasi Han Hak-ja ditahan atas tuduhan menyuap mantan Ibu Negara Korea Selatan, Kim Keon Hee.

Kasus yang menjerat Kim Keon Hee ini membuat Korea Selatan kini memiliki seorang mantan presiden dan mantan ibu negara yang sama-sama menghadapi proses hukum pidana.

Yoon Suk Yeol sebelumnya dicopot dari jabatan presiden setelah mendeklarasikan darurat militer.

Adapun, Kim sudah lama berada dalam sorotan publik terkait dugaan manipulasi saham.

Kritik semakin tajam pada 2022, ketika beredar rekaman seorang pendeta memberikan tas Dior kepada Kim yang tampak menerimanya.

Baca juga: Mantan Ibu Negara Korea Selatan Kim Keon Hee Ditangkap atas Tuduhan Korupsi

Selain itu, ia juga dituduh terlibat dalam proses nominasi anggota parlemen di partai Yoon, yang dinilai sebagai pelanggaran hukum pemilu.

Pakar hukum menilai sidang pada Rabu bisa memunculkan kemungkinan mantan pasangan presiden dan ibu negara itu dipanggil bersama terkait dugaan peran mereka dalam memengaruhi pemilihan parlemen.

Selama menjabat, Yoon Suk Yeol diketahui memveto tiga rancangan undang-undang penyelidikan khusus yang disahkan parlemen oposisi untuk mengarah pada penyelidikan terhadap istrinya.

Veto terakhir dikeluarkan pada November 2024, sebelum ia kemudian menyatakan darurat militer.

Baca juga: Kasus Kim Keon Hee, Eks Ibu Negara Korsel Dituding Terima Suap

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Terkini Lainnya
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Global
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Global
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Global
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Global
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
Global
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Global
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Global
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Global
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Global
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
Global
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Global
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Global
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Global
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau