Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temukan Molekul Pemanen Air dari Udara Gurun, 3 Ilmuwan Sabet Nobel Kimia

Kompas.com - 08/10/2025, 18:36 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

STOCKHOLM, KOMPAS.com – Tiga ilmuwan dengan tiga kewarganegaraan yang berbeda memenangi Hadiah Nobel Kimia 2025 atas penemuan mereka tentang kerangka logam-organik atau metal–organic frameworks (MOFs).

Temuan mereka diganjar Nobel kaena menjadi bentuk baru arsitektur molekuler yang membuka peluang besar di bidang ilmu material.

Ketiganya adalah Susumu Kitagawa dari Jepang, Richard Robson yang lahir di Inggris, dan Omar M Yaghi, ilmuwan berkewarganegaraan ganda Amerika Serikat (AS) dan Yordania.

Baca juga: 3 Ilmuwan Diganjar Nobel Fisika, Buka Jalan Teknologi Kuantum

Dalam pengumumannya pada Rabu (8/10/2025), Komite Nobel menyebut bahwa MOFs hasil penelitian mereka dapat dimanfaatkan untuk mengambil air dari udara gurun, menangkap karbon dioksida, menyimpan gas beracun, hingga mempercepat reaksi kimia.

"MOFs memiliki potensi luar biasa, membuka peluang tak terduga bagi pengembangan material baru dengan fungsi yang dapat disesuaikan," ujar  Ketua Komite Nobel Kimia Heiner Linke, sebagaimana dilansir AFP, Rabu (8/10/2025).

Nama Omar Yaghi dan Susumu Kitagawa sudah lama disebut-sebut sebagai kandidat kuat penerima Nobel berkat kontribusi mereka dalam pengembangan teknologi ini.

Tahun lalu, Hadiah Nobel Kimia dianugerahkan kepada David Baker dan John Jumper dari AS serta Demis Hassabis dari Inggris.

Baca juga: Menakar Peluang Trump Diganjar Nobel Perdamaian

Ketiganya mendapat penghargaan bergengsi tersebut karena penelitian mereka dalam memecahkan kode struktur protein melalui komputasi dan kecerdasan buatan.

Penghargaan Nobel Kimia diumumkan sehari setelah Nobel Fisika yang diberikan kepada John Clarke (Inggris), Michel Devoret (Perancis), dan John Martinis (AS) atas kerja mereka dalam penerapan mekanika kuantum yang menjadi dasar perkembangan teknologi digital modern.

Pada Senin (6/10/2025), Nobel Kedokteran diberikan kepada Mary Brunkow dan Fred Ramsdell dari AS serta Shimon Sakaguchi dari Jepang atas penelitian mereka mengenai sistem kekebalan tubuh manusia.

Selanjutnya, Hadiah Nobel Sastra akan diumumkan pada Kamis (9/10/2025), diikuti oleh Hadiah Nobel Perdamaian pada Jumat (10/10/2025). 

Baca juga: Trump Bidik Nobel Perdamaian, Macron: Hentikan Dulu Perang di Gaza

Adapun Hadiah Nobel Ekonomi akan menjadi penutup rangkaian Penghargaan Nobel 2025 pada 13 Oktober mendatang.

Setiap penerima Nobel akan mendapatkan piagam, medali emas, dan hadiah uang sebesar 1,2 juta dollar AS, yang akan dibagi rata jika ada lebih dari satu pemenang dalam satu kategori.

Para penerima akan menerima penghargaan mereka dari Raja Swedia Carl XVI Gustaf dalam upacara resmi di Stockholm pada 10 Desember, bertepatan dengan hari wafatnya Alfred Nobel pada 1896.

Baca juga: Obsesi Raih Nobel Perdamaian, Berapa Banyak Perang Diakhiri Trump?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Terkini Lainnya
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Global
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Global
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Global
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Global
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
Global
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Global
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Global
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Global
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Global
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
Global
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Global
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Global
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Global
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau