Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nomor Telepon Para Pemimpin Dunia Bocor di Situs AI, PM Australia Jadi Korban

Kompas.com - 14/10/2025, 17:51 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

Sumber BBC

CANBERRA, KOMPAS.com - Nomor telepon pribadi sejumlah pemimpin dunia, termasuk Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dipublikasikan secara terbuka di sebuah situs asal Amerika Serikat yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mengumpulkan data dari internet.

Menurut laporan BBC, Selasa (14/10/2025), situs tersebut menampilkan informasi kontak pribadi sejumlah tokoh publik ternama, termasuk Albanese dan beberapa mantan pemimpin dunia.

BBC memilih untuk tidak menyebut nama situs tersebut, tetapi memverifikasi bahwa nomor yang tercantum untuk Albanese memang aktif dan merupakan nomor pribadinya.

Baca juga: Inovasi Jepang: Kucing Jadi Kepala Stasiun, AI Jadi Pemimpin Parpol

Situs itu mengeklaim memiliki data kontak ratusan juta profesional di seluruh dunia dan kerap digunakan oleh perekrut serta tenaga penjualan. 

Pengguna dapat mencari sejumlah kontak secara gratis, atau berlangganan untuk mengakses lebih banyak data.

Kantor PM Australia sudah mengetahui

Kantor PM Albanese menyatakan sudah mengetahui adanya kebocoran ini. 

Kasus tersebut pertama kali diungkap oleh media independen Australia, Ette Media, dan kini sedang diselidiki oleh otoritas setempat.

Selain Albanese, Sussan Ley, Wakil Pemimpin Oposisi Australia, juga menjadi korban. 

Juru bicaranya menyebut kejadian ini “jelas mengkhawatirkan” dan mengatakan bahwa pihaknya telah meminta agar informasi pribadi tersebut segera dihapus dari situs.

Tak hanya itu, BBC melaporkan bahwa situs tersebut juga mencantumkan nomor telepon pribadi milik Donald Trump Jr, meskipun belum jelas apakah ia masih menggunakan nomor itu. 

Media Inggris itu bahkan mencoba menghubungi beberapa nomor yang tercantum untuk mantan Presiden AS Barack Obama dan Bill Clinton, serta Perdana Menteri Inggris Keir Starmer.

Panggilan ke nomor Obama tak tersambung, sedangkan nomor yang diklaim milik Clinton diangkat oleh seorang pria yang terdengar kebingungan. Sementara itu, sambungan ke nomor Starmer tidak dijawab.

Baca juga: Perdana di Dunia, AI Jadi Menteri Albania, Bertugas Cegah Korupsi

Dapatkan data dari banyak sumber

Ilustrasi AI Generatif (GenAI) - Halusinasi AI.Akamai Ilustrasi AI Generatif (GenAI) - Halusinasi AI.

Menurut keterangan di situs tersebut, data dikumpulkan dari berbagai sumber publik — seperti dokumen resmi Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), jejaring sosial, situs lowongan kerja, hingga hasil perayapan web otomatis.

Meski begitu, tidak jelas bagaimana situs itu mendapatkan data pribadi yang seharusnya bersifat rahasia, terutama nomor ponsel aktif para pejabat.

Namun, situs itu menyediakan formulir “opt-out” yang memungkinkan siapa pun yang datanya tercantum meminta agar informasi mereka dihapus dari basis data.

Kebocoran data di Australia

Kasus ini menambah panjang daftar insiden kebocoran data di Australia dalam beberapa tahun terakhir. 

Negara tersebut sebelumnya menghadapi sejumlah pelanggaran data besar yang melibatkan lembaga pemerintah maupun perusahaan swasta, sehingga mendorong pemerintah memperketat regulasi keamanan siber.

Hingga kini, penyelidikan masih berlangsung, dan Pemerintah Australia belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai langkah hukum terhadap situs yang mempublikasikan nomor pribadi para tokoh tersebut.

Baca juga: Australia Siapkan UU untuk Cegah Gambar Vulgar Buatan AI dan Deepfake

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Terkini Lainnya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Global
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Global
Ketika Andrew Bukan Lagi Pangeran, Sirna Sudah Semua Kemewahan...
Ketika Andrew Bukan Lagi Pangeran, Sirna Sudah Semua Kemewahan...
Global
36.000 Warga Sudan Mengungsi Jalan Kaki 70 Km, El Fasher Diteror Kekejaman RSF
36.000 Warga Sudan Mengungsi Jalan Kaki 70 Km, El Fasher Diteror Kekejaman RSF
Global
Sebelumnya Mustahil, Padi Bisa Tumbuh di Inggris karena Perubahan Iklim
Sebelumnya Mustahil, Padi Bisa Tumbuh di Inggris karena Perubahan Iklim
Global
Perampok Museum Louvre Ternyata Penjahat Kelas Teri, Ada Sepasang Kekasih
Perampok Museum Louvre Ternyata Penjahat Kelas Teri, Ada Sepasang Kekasih
Global
Gempa Afghanistan Tewaskan 4 Orang, Puluhan Lainnya Terluka
Gempa Afghanistan Tewaskan 4 Orang, Puluhan Lainnya Terluka
Global
Australia-Turkiye Rebutan Tuan Rumah COP31, Albanese Sampai Surati Erdogan
Australia-Turkiye Rebutan Tuan Rumah COP31, Albanese Sampai Surati Erdogan
Global
Trump Tegaskan Belum Akan Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Ini Alasannya
Trump Tegaskan Belum Akan Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Ini Alasannya
Global
Ibu Negara Perancis Stres Sering Di-bully Mirip Pria, Hidupnya Tertekan
Ibu Negara Perancis Stres Sering Di-bully Mirip Pria, Hidupnya Tertekan
Global
Apa yang Terjadi di El-Fasher Sudan, Mengapa Ada Pembantaian di Negara Kaya Emas?
Apa yang Terjadi di El-Fasher Sudan, Mengapa Ada Pembantaian di Negara Kaya Emas?
Global
Israel Abaikan Gencatan Senjata, Akan Serang Hizbullah Besar-besaran
Israel Abaikan Gencatan Senjata, Akan Serang Hizbullah Besar-besaran
Global
Diusir dari Kediaman Megah ke Pengasingan, Pangeran Andrew Juga Tak Diterima Warlok
Diusir dari Kediaman Megah ke Pengasingan, Pangeran Andrew Juga Tak Diterima Warlok
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau