SHARM EL SHEIKH, KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto tertangkap kamera dan terekam suaranya saat berbincang dengan Presiden AS Donald Trump di sela-sela KTT Perdamaian Gaza di Mesir, Senin (13/10/2025).
Dalam rekaman audio yang tersebar itu, Prabowo meminta bantuan Trump untuk bertemu anaknya, Eric Trump, pimpinan Trump Organization yang memiliki sejumlah proyek bisnis di Indonesia.
Percakapan Prabowo dan Trump itu terjadi setelah Trump menyampaikan pidatonya. Kejadiannya di belakang podium di ruangan konferensi.
Baca juga: Mic Prabowo Bocor Saat Bertemu Trump, Sebut Ingin Temui Anak Presiden AS
Keduanya tidak menyadari mikrofon masih menyala dan perbincangan mereka terekam, seperti dilaporkan Reuters.
Dalam perbincangan itu, Prabowo meminta bertemu Eric Trump, anak ketiga Donald Trump. Eric adalah Executive Vice President di Trump Organization.
Merespons percakapan tersebut, Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono kepada wartawan di Jakarta, Selasa (14/10/2025), mengatakan, Prabowo berbicara dengan kepala negara lain merupakan "hal yang biasa".
"Biasa kan ya Pak Presiden berbicara dengan kepala negara yang lain, berdua-berdua itu biasa," ujar Sugiono, seperti dilaporkan Kompas.com.
Sugiono mengatakan, hubungan Prabowo dan Trump juga sangat dekat.
Maka dari itu, dia menduga, bisa saja mereka berbicara perihal hal-hal yang sifatnya informal.
"Karena dua-duanya juga teman lah ya," ujarnya.
Menteri Luar Negeri Sugiono (kanan) menyambut Menteri Luar Negeri Belanda David Van Weel (kiri) sebelum pertemuan bilateral di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (9/10/2025)."Saya tidak tahu isi pembicaranya apa. Bisa jadi macam-macam. Beliau juga, Pak Prabowo, Pak Presiden sering ngobrol berdua. Kemarin juga di saat menunggu di lounge itu beliau berbicara dengan banyak kepala negara dalam waktu yang sedemikian panjang menunggunya," kata Sugiono.
"Jadi saya kira banyak yang dibicarakan. Dan kalau misalnya ada hal-hal khusus yang perlu ditindaklanjuti, pasti saya dikasih tahu untuk ditindaklanjuti. Tapi ada juga hal-hal yang mungkin, tadi saya bilang, terlepas dari urusan formal kenegaraan," tambahnya di hadapan wartawan.
Trump Organization merupakan perusahaan keluarga yang bergerak di bidang properti hunian, hotel, resor, menara hunian, dan lapangan golf di berbagai negara.
Kelompok bisnis ini juga dilaporkan memiliki sejumlah proyek di Indonesia, termasuk klub golf di luar Jakarta dan beberapa proyek lain di Bali.