Ketika Sejumlah Musisi Pilih Tetap Manggung di Pestapora, Suarakan Keresahan...
JAKARTA, KOMPAS.com - Polemik kehadiran PT Freeport Indonesia sebagai sponsor di Pestapora 2025 memicu perpecahan sikap di kalangan musisi.
Sejumlah band dan penyanyi memilih mundur sebagai bentuk protes, sementara sebagian lainnya tetap naik panggung dengan membawa keresahan mereka sendiri.
Meski panitia kemudian memutus kerja sama dengan Freeport, keputusan tidak serta-merta meredam kegelisahan musisi.
Baca juga: Banyak Musisi Mundur dari Pestapora, Nadin Amizah: Perjuangan Kita Tetap Satu
Mereka yang memutuskan tetap tampil demi penonton, menyelipkan pesan lingkungan, kritik terhadap pemerintah, hingga solidaritas terhadap isu krisis iklim.
Berikut sederet musisi yang memilih tetap tampil di Pestapora 2025 dan menjadikan panggung sebagai ruang menyuarakan sikap.
1. Kunto Aji donasikan honor untuk isu iklim
Penyanyi Kunto Aji awalnya dijadwalkan tampil di dua panggung sekaligus pada Sabtu (6/9/2025).
Namun, setelah mengetahui adanya afiliasi Pestapora dengan Freeport, ia membatalkan satu penampilan dan hanya naik di panggung utama dengan misi khusus.
Baca juga: Kunto Aji Tetap Tampil di Pestapora 2025, Sumbangkan Honor untuk Krisis Iklim
Kunto mengaku mendapat kabar keterlibatan sponsor tambang itu lewat pesan dari rekan musisi.
Ia sempat bertekad mundur bila kerja sama tidak dihentikan.
Namun, setelah penyelenggara memastikan kontrak dengan Freeport dibatalkan, ia tetap tampil sekali untuk membawa isu krisis iklim.
“Hal yang saya kira mustahil ternyata bisa, sebuah kemenangan kecil di tengah ketidakberdayaan kita di hadapan tangan-tangan besar,” ujar Kunto di atas panggung, Sabtu.
Seluruh penghasilannya dari panggung tersebut ia donasikan kepada Music Declares Emergency Indonesia.
Baca juga: Banyak Musisi Mundur dari Pestapora, Nadin Amizah: Perjuangan Kita Tetap Satu
Dengan begitu, Kunto Aji menegaskan sikapnya tetap bersama penonton, namun tetap lantang bersuara tentang isu lingkungan yang ia perjuangkan.
2. Sal Priadi donasikan fee untuk krisis iklim
Sal Priadi mengambil jalur berbeda dari banyak rekan musisi yang mundur.
Setelah tampil saat hari pertama, ia sempat bimbang soal kehadirannya pada hari ketiga.
