Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koster: Bali Belum "Over Tourism", Tapi Wisatawan Nakal Perlu Ditertibkan

Kompas.com - 30/06/2025, 08:30 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Gubernur Bali, Wayan Koster, membantah anggapan bahwa Bali sedang mengalami over tourism.

Ia menegaskan bahwa tingkat kunjungan wisatawan ke Bali masih dalam batas wajar dan belum melebihi kapasitas pariwisata daerah.

Menanggapi isu over tourism, Koster menyatakan bahwa Bali belum mencapai titik kejenuhan wisatawan.

“Saya bilang, Bali belum over tourism. Karena belum mencapai lebih dari 100 persen. Sekarang masih di bawah 100 persen. Yang ada adalah wisatawan nakal,” ujarnya pada Minggu (29/6/2025), dikutip Kompas.com (29/06/2025). 

Menurutnya, perhatian perlu difokuskan bukan pada jumlah wisatawan, tetapi pada perilaku segelintir pengunjung yang tidak tertib dan melanggar aturan.

Baca juga: Mengurai Makna Over Tourism yang Sesungguhnya

Wisatawan Nakal Jadi Sorotan Utama di Bali

Koster menyoroti perilaku sebagian wisatawan asing yang tidak mematuhi hukum dan norma lokal.

Ia menyebut beberapa contoh seperti berkendara tanpa helm, melawan arus lalu lintas, hingga berkonflik dengan aparat.

“Kalau nakal, langsung kita deportasi bekerja sama dengan Imigrasi. Kalau melanggar hukum, tindak secara pidana. Semua ditertibkan agar wisatawan yang datang ke Bali tertib, disiplin, dan berkualitas,” tegasnya.

Baca juga: Koster Ungkap Awal Mula Arak Bali Bisa Tembus ke Pasar Ekspor China

Tindak Tegas Penyewaan Vila Ilegal 

Selain soal perilaku wisatawan, Koster juga menyoroti praktik penyewaan vila dan rumah pribadi secara ilegal kepada wisatawan asing, terutama dari Rusia dan Ukraina.

Ia menyebut praktik ini merugikan sektor pajak dan pendapatan daerah, khususnya di Kabupaten Badung.

“Sekarang ada vila milik pribadi, rumah milik pribadi, yang disewakan kepada kawannya dari luar negeri, seperti Rusia dan Ukraina. Ini kita akan tindak tegas karena merugikan pajak hotel, restoran, dan pemerintah daerah,” jelasnya.

Ia telah membentuk tim terpadu untuk melakukan penertiban terhadap penyewaan ilegal sekaligus terhadap wisatawan asing yang melanggar hukum. “Saya bentuk tim terpadu untuk melakukan penertiban. Termasuk wisatawan nakal yang tidak taat aturan, akan kita tertibkan,” ujarnya.

Baca juga: Soal Kebijakan Koster Larang Air Minum Kemasan Plastik, Ini Tanggapan Rano Karno

Data Kunjungan Wisatawan Bali dan Pertumbuhan Ekonomi Positif

Dilansir dari Antaranews, Koster juga membantah narasi bahwa pariwisata Bali sedang sepi. Ia mengungkapkan bahwa sepanjang Januari–Desember 2024, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 6,4 juta orang, sementara wisatawan domestik mencapai 9,5 juta orang.

Pertumbuhan ekonomi Bali pun mencatat angka 5,48 persen, dengan tingkat pengangguran sebesar 1,79 persen dan angka kemiskinan 3,8 persen.

Memasuki pertengahan 2025, data menunjukkan adanya peningkatan signifikan.

“Wismannya naik 10 persen rata-rata per hari, mancanegara 10–12 persen naik dan domestik turun sedikit sampai Mei, tapi Juni naik karena liburan sekolah,” kata Koster.

Ia bahkan menceritakan pengalamannya saat sulit mendapatkan tiket penerbangan karena tingginya minat berkunjung ke Bali.

“Kemarin saya Jakarta-Bali harus berbagi karena tidak dapat (pesawat), itu pun telepon Dirut Garuda baru dapat tiket, jadi Bali ramai,” ungkapnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Koster: Ada Vila dan Rumah Pribadi Disewakan ke Temannya dari Rusia dan Ukraina, Ini Merugikan Kita.

Antara

 

 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Onad Jalani Asesmen di BNNP DKI, Sampaikan Pesan untuk Istri: I Love You
Onad Jalani Asesmen di BNNP DKI, Sampaikan Pesan untuk Istri: I Love You
Lampung
Aset Sitaan Harvey-Sandra Akan Diserahkan ke BPA untuk Dilelang
Aset Sitaan Harvey-Sandra Akan Diserahkan ke BPA untuk Dilelang
Jawa Barat
Ini Posisi Indonesia dalam Daftar Negara Teraman di Dunia
Ini Posisi Indonesia dalam Daftar Negara Teraman di Dunia
Sulawesi Selatan
Daftar Aset Sitaan Harvey Moeis dan Sandra Dewi yang Akan Dilelang ke Publik
Daftar Aset Sitaan Harvey Moeis dan Sandra Dewi yang Akan Dilelang ke Publik
Lampung
Polisi: Status Onad Masih Korban Penyalahgunaan Narkoba
Polisi: Status Onad Masih Korban Penyalahgunaan Narkoba
Banten
Menkeu Purbaya Ungkap Rencana Diskon Tarif Tol untuk Nataru 2025
Menkeu Purbaya Ungkap Rencana Diskon Tarif Tol untuk Nataru 2025
Jawa Timur
Tradisi dan Mitos Selasa Kliwon, Salah Satu Hari Sakral dalam Kalender Jawa
Tradisi dan Mitos Selasa Kliwon, Salah Satu Hari Sakral dalam Kalender Jawa
Jawa Tengah
Bagaimana Cara Mengetahui NIK KTP Bocor dan Dipakai untuk Pinjol atau Judol?
Bagaimana Cara Mengetahui NIK KTP Bocor dan Dipakai untuk Pinjol atau Judol?
Sulawesi Selatan
Masalah Pribadi Disebut Jadi Pemicu Onad Terjerat Kasus Narkoba
Masalah Pribadi Disebut Jadi Pemicu Onad Terjerat Kasus Narkoba
Jawa Tengah
Apa Alasan Prabowo Tambah Armada Pesawat Airbus A400M untuk TNI AU?
Apa Alasan Prabowo Tambah Armada Pesawat Airbus A400M untuk TNI AU?
Sulawesi Selatan
AHY Temui Prabowo di Istana, Bahas Solusi Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Temui Prabowo di Istana, Bahas Solusi Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Barat
 Mata Murid SD di Palembang Lebam, Orangtua Curiga Dipukul Guru Pakai Cincin
Mata Murid SD di Palembang Lebam, Orangtua Curiga Dipukul Guru Pakai Cincin
Sumatera Selatan
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
Jawa Barat
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Sulawesi Selatan
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau