Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Guru PMM: Berdasarkan Inspirasi, Apa Perubahan Praktik Anda di Ruang Kelas? 

KOMPAS.com - Dalam proses refleksi di Platform Merdeka Mengajar (PMM), setiap guru diminta menuliskan pengalaman dan perubahan praktik mengajar yang dilakukan setelah mendapatkan inspirasi dari kegiatan tindak lanjut pembelajaran.

Melansir dari buku Pendidikan di Era Digital (2024) oleh Giandari Maulani dkk, PMM adalah produk yuang diinisiasi Kemendikdasmen untuk menunjang implementasi urikulum merdeka. 

Membantu guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi dan pemahaman tentang Kurikulum Merdeka. 

Melalui Dokumen Refleksi Tindak Lanjut, guru dan kepala sekolah dapat mengevaluasi efektivitas strategi yang telah diterapkan di kelas, sekaligus merumuskan langkah pengembangan profesional yang lebih baik. 

Pertanyaan seperti “Berdasarkan inspirasi yang Anda dapatkan, apa perubahan praktik Anda di ruang kelas?” menjadi sarana penting untuk menggambarkan dampak nyata dari proses belajar guru dalam mendukung implementasi Kurikulum Merdeka.

Berdasarkan inspirasi yang anda dapatkan, apa perubahan praktik anda di ruang kelas/satuan pendidikan yang telah anda lakukan?

Berikut referensi contoh jawaban untuk menjawab pertanyaan tersebut: 

Jawaban 1: Fokus pada pembelajaran aktif

Setelah mengikuti pelatihan dan mendapatkan inspirasi dari praktik baik guru penggerak, saya mulai menerapkan pembelajaran yang lebih aktif dan kolaboratif. 

Siswa kini lebih sering berdiskusi dalam kelompok kecil dan mempresentasikan hasil kerjanya. 

Saya juga menggunakan media digital sederhana agar pembelajaran terasa lebih menarik dan relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka.

Jawaban 2: Fokus pada refleksi dan evaluasi

Inspirasi dari hasil observasi kelas membuat saya lebih rutin melakukan refleksi setelah mengajar. 

Saya meninjau efektivitas metode yang digunakan dan meminta umpan balik dari siswa. Melalui langkah ini, saya dapat menyesuaikan strategi pembelajaran agar lebih sesuai dengan karakter dan kebutuhan peserta didik.

Jawaban 3: Fokus pada diferensiasi pembelajaran

Setelah mendapatkan inspirasi dari forum komunitas guru, saya mulai menerapkan pendekatan diferensiasi di kelas. Saya menyesuaikan aktivitas dan tingkat kesulitan tugas berdasarkan kemampuan siswa. 

Perubahan ini membantu semua peserta didik, baik yang cepat maupun yang membutuhkan waktu lebih lama, agar tetap dapat berkembang sesuai potensinya.

Jawaban 4: Fokus pada peningkatan interaksi dan motivasi siswa

Saya melakukan perubahan dengan memperkuat interaksi dua arah di kelas. Siswa kini lebih aktif bertanya dan terlibat dalam diskusi. 

Saya juga memberikan apresiasi sederhana untuk meningkatkan motivasi belajar mereka. Hasilnya, suasana kelas menjadi lebih hidup dan siswa terlihat lebih percaya diri dalam mengemukakan pendapat.

Jawaban 5: Fokus pada penggunaan asesmen formatif dan umpan balik

Setelah mendapatkan inspirasi dari pelatihan Kurikulum Merdeka, saya mulai menggunakan asesmen formatif secara rutin untuk memantau perkembangan belajar siswa. 

Setiap akhir pertemuan, saya memberikan umpan balik singkat yang membantu siswa memahami kelebihan dan kekurangannya. Langkah ini membuat proses belajar lebih terarah dan meningkatkan keterlibatan siswa dalam evaluasi diri.

Jawaban 6: Fokus pada penguatan kolaborasi dan profesionalisme guru

Inspirasi dari komunitas guru mendorong saya untuk lebih aktif berkolaborasi dalam merancang pembelajaran. Saya ikut forum diskusi guru penggerak di sekolah dan membentuk kelompok kecil untuk berbagi praktik baik. 

Melalui kerja sama ini, saya tidak hanya memperoleh ide baru, tetapi juga belajar memperbaiki metode mengajar agar lebih relevan dan efektif di kelas.

Jawaban untuk pertanyaan lain dalam Dokumen Refleksi Tindak Lanjut 

Selain pertanyaan di atas, ada beberapa pertanyaan lain dalam Dokumen Refleksi Tindak Lanjut PMM. Berikut referensi contoh jawabannya: 

1. Apa 3 tantangan paling sulit yang akan Anda hadapi dalam melakukan perubahan tersebut?

  • Adaptasi terhadap teknologi pembelajaran baru

Tidak semua guru dan siswa memiliki kemampuan digital yang sama, sehingga penerapan strategi berbasis teknologi sering memerlukan waktu dan pendampingan tambahan.

  • Mengubah pola pikir dan kebiasaan lama

Tantangan muncul saat harus meninggalkan metode konvensional dan beralih ke pembelajaran yang lebih aktif, fleksibel, dan berpusat pada siswa.

  • Keterbatasan dukungan dan fasilitas sekolah

Sarana belajar yang belum memadai serta waktu kolaborasi yang terbatas sering menghambat penerapan strategi pembelajaran inovatif.

2. Bagaimana rencana Anda dalam mengatasi tantangan tersebut agar bisa memastikan perubahan terjadi?

  • Mengikuti pelatihan dan pembelajaran mandiri tentang teknologi pembelajaran

Saya akan mengikuti webinar, pelatihan PMM, dan belajar mandiri untuk memperkuat kemampuan digital serta berbagi praktik baik dengan rekan sejawat.

  • Membangun kebiasaan reflektif dan terbuka terhadap perubahan

Saya akan melakukan refleksi rutin setelah mengajar, menerima umpan balik dari siswa dan kepala sekolah, serta menyesuaikan strategi sesuai hasil evaluasi.

  • Meningkatkan kolaborasi dan komunikasi di lingkungan sekolah

Saya akan aktif dalam komunitas guru, berdiskusi dengan kepala sekolah, dan menciptakan forum kecil berbagi ide agar inovasi dapat diterapkan bersama.

Disclaimer: Artikel ini disusun berdasarkan panduan refleksi Dokumen Tindak Lanjut di Platform Merdeka Mengajar (PMM). Seluruh contoh jawaban ditujukan sebagai referensi bagi guru dalam proses pengisian. 

https://www.kompas.com/skola/read/2025/11/01/094009869/guru-pmm-berdasarkan-inspirasi-apa-perubahan-praktik-anda-di-ruang-kelas

Bagikan artikel ini melalui
Oke