Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Supermoon Akan Terjadi 3 Kali di Tahun 2025, Catat Tanggalnya!

Kompas.com - 26/07/2025, 11:00 WIB
Adristi Aris Fahristi,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pernah melihat bulan tampak lebih besar dan terang dari biasanya? Fenomena ini dikenal dengan sebutan supermoon, sebuah peristiwa alam yang selalu berhasil mencuri perhatian.

Supermoon terjadi ketika bulan berada di titik terdekat dengan bumi dalam orbitnya, sehingga ukuran dan cahayanya tampak lebih menonjol dibanding purnama biasa.

Keindahan ini bukan hanya memikat mata, tetapi juga membuat langit malam terasa lebih dramatis.

Namun, apa sebenarnya yang membuat supermoon berbeda dengan bulan purnama biasa? Dan yang tak kalah penting, kapan kita bisa menyaksikan fenomena ini?

Baca juga: Apa itu Supermoon?

Pengertian Supermoon

Supermoon adalah fenomena astronomi yang terjadi ketika bulan purnama (atau bulan baru) berada pada titik terdekatnya dengan bumi dalam orbit elipsnya, yang disebut titik perigee.

Karena bulan berada lebih dekat dari biasanya, bulan tampak hingga sekitar 14% lebih besar dan 30% lebih terang dibandingkan ukuran dan kecerahan bulan purnama biasa saat berada di titik terjauh (apogee).

Selain tampak lebih besar dan terang, supermoon juga dapat memengaruhi pasang naik permukaan air laut di wilayah pesisir karena gravitasi bulan yang lebih kuat saat berada dekat dengan bumi.

Baca juga: Bukan Hanya Satu, Bumi Pernah Punya 6 Bulan Mini Sekaligus!

Jadwal supermoon 2025

Melansir dari NASA, supermoon hanya terjadi sekitar tiga hingga empat kali dalam setahun dan biasanya muncul secara berurutan.

Tahun 2025 menjadi salah satu momen yang dinantikan para pengamat langit karena akan ada tiga supermoon utama.

Berikut jadwal prediksi kemunculannya:

  • 07 Oktober 2025 pukul 03.48 UTC (10.48 WIB)
  • 05 November 2025 pukul 13.19 UTC (20.19 WIB)
  • 04 Desember 2025 pukul 23.14 UTC (06.14 WIB)

Dari ketiga tanggal tersebut, Supermoon pada 05 November 2025 diperkirakan menjadi yang paling dekat dengan Bumi, sehingga tampilannya akan tampak lebih besar dan lebih terang dibandingkan yang lain.

Baca juga: 20 Juli Hari Apa? Dari Hari Bulan, Hari Catur, hingga Hari Es Krim

Sturgeon Moon, supermoon terakhir tahun 2022Live Science Sturgeon Moon, supermoon terakhir tahun 2022

Penyebab Supermoon

Penyebab terjadinya Supermoon karena orbit bulan mengelilingi bumi yang berbentuk elips, bukan lingkaran sempurna.

Namun, tak hanya itu adapun faktor lain yang menjadi penyebab terjadinya Supermoon:

  • Gaya gravitasi dari bumi, matahari, dan planet-planet lain memengaruhi orbit bulan, sehingga posisi terdekatnya (perigee) dan terjauhnya (apogee) berubah di setiap siklus.
  • Bulan memiliki siklus sinodis selama sekitar 29,5 hari, yaitu waktu yang diperlukan untuk berganti fase dari bulan baru, purnama, hingga kembali lagi.
  • Supermoon terjadi ketika fase bulan purnama bertepatan dengan posisinya di perigee. Kondisi inilah yang membuat bulan tampak lebih besar dan lebih terang dibandingkan biasanya.

Baca juga: Bukan Bumi, Asteroid 2024 YR4 Kini Berpeluang Tabrak Bulan pada 2032

Dampak Supermoon

Supermoon memang fenomena alam yang menakjubkan namun, fenomena alam ini tak lepas dari dampak yang dihasilkan.

Berikut adalah dampak dari Supermoon:

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau