Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerhana Matahari 22 September 2025, Mengapa Disebut Gerhana Ekuinoks?

Kompas.com - 10/09/2025, 17:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com - Pada 22 September 2025, langit akan mempersembahkan salah satu fenomena astronomi paling menarik tahun ini, yaitu gerhana matahari sebagian yang juga dikenal sebagai gerhana ekuinoks.

Peristiwa ini istimewa karena menjadi gerhana matahari terakhir di tahun 2025, sekaligus terjadi berdekatan dengan ekuinoks September, momen penting ketika Matahari tampak melintasi garis ekuator langit.

Menurut NASA, setelah fenomena ini, dunia baru akan kembali menyaksikan gerhana pada 17 Februari 2026 berupa gerhana matahari cincin, lalu gerhana matahari total pada 16 Agustus 2026.

Itu sebabnya, gerhana matahari 22 September 2025 akan menjadi penutup indah bagi kalender astronomi tahun ini.

Baca juga: Kapan Gerhana Matahari Terjadi di 2025? Ini Jadwalnya 

Apa itu gerhana ekuinoks?

Gerhana ekuinoks adalah istilah untuk gerhana matahari yang terjadi berdekatan dengan momen ekuinoks.

Dalam kasus ini, gerhana terjadi hanya beberapa jam sebelum ekuinoks September yang membawa perubahan musim di Bumi:

  • Di Belahan Bumi Utara, ekuinoks menandai dimulainya musim gugur.
  • Di Belahan Bumi Selatan, ekuinoks menandai awal musim semi.

Dilansir dari Timeanddate, di Indonesia, ekuinoks September 2025 akan berlangsung pada Selasa, 23 September pukul 01.19 WIB.

Fenomena ini terjadi setiap tahun sekitar tanggal 22–24 September, seiring pergeseran titik subsolar.

Yaitu, titik di permukaan Bumi yang tepat berada di bawah Matahari yang bergerak dari utara ke selatan akibat kemiringan sumbu Bumi sebesar 23,4°.

Baca juga: Gerhana Ekuinoks 21 September 2025, Saat Gerhana Matahari dan Ekuinoks Bertemu

Pemandangan spektakuler di langit selatan

Berbeda dengan gerhana matahari total, di mana bulan menutupi matahari sepenuhnya sehingga korona matahari bisa terlihat, gerhana matahari sebagian menyisakan cahaya berbentuk sabit.

Walau tidak membuat langit gelap, pemandangan ini tetap dramatis, terutama saat matahari terbit di wilayah selatan Bumi.

Dilansir dari Space, beberapa wilayah akan mendapatkan pemandangan terbaik:

  • Antartika: menjadi lokasi utama dengan cakupan gerhana hingga 86 persen di Laut Ross. Di Stasiun Penelitian Zucchelli (Italia) gerhana mencapai 72 persen, sedangkan di Stasiun McMurdo (AS) sekitar 69 persen. Bahkan, Lapisan Es Ross—lapisan es terbesar di Antartika—akan menyaksikan gerhana sekitar 65 persen.
  • Selandia Baru bagian selatan: di Dunedin, matahari akan terbit dalam kondisi gerhana pada pukul 06.27 NZST, mencapai cakupan maksimum 72 persen sekitar 40 menit kemudian.
  • Auckland, Selandia Baru: matahari terbit pada pukul 06.10 NZST dengan cakupan maksimum 61 persen.
  • Pasifik Selatan (Fiji & Tonga): menyaksikan gerhana matahari sebagian dengan cakupan lebih kecil saat matahari terbit.
  • Hobart, Australia: hanya mendapat 3 persen gerhana tepat setelah matahari terbit pukul 06.00 AEST.

Menariknya, di Kepulauan Balleny yang terpencil di Pasifik Selatan, sekitar 78 persen permukaan matahari akan tertutup hanya 10 menit setelah matahari terbit.

Baca juga: Gerhana Matahari: Jenis dan Dampak bagi Lingkungan dan Kesehatan

Jadwal gerhana matahari sebagian 22 September 2025

  • Awal gerhana: 00:29:43 WIB
  • Puncak gerhana: 02:41:59 WIB
  • Akhir gerhana: 04:53:45 WIB

Catatan: Waktu di atas bersifat global, bukan lokasi spesifik. Untuk setiap daerah, waktu terbit dan intensitas gerhana akan berbeda.

Gerhana matahari 22 September 2025 menjadi bagian dari rangkaian fenomena astronomi menarik yang terjadi di bulan tersebut. Uniknya, peristiwa ini berlangsung hampir bersamaan dengan ekuinoks, sehingga dijuluki gerhana ekuinoks.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau