Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Rusia Sindir Kisruh Elon Musk dan Trump, Ajak Tesla Pindah ke Moskwa

Kompas.com - 07/06/2025, 13:27 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com - Ketegangan antara miliarder teknologi Elon Musk dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menarik perhatian sejumlah pejabat tinggi Rusia.

Beberapa di antaranya bahkan menyampaikan sindiran hingga undangan terbuka bagi Musk untuk memindahkan bisnisnya ke Rusia.

Salah satunya adalah Senator Dmitry Rogozin, mantan Kepala Badan Antariksa Rusia. Ia menyampaikan ajakannya secara langsung kepada Musk melalui platform X, yang dimiliki oleh CEO Tesla tersebut.

Baca juga: Elon Musk Vs Trump, Pengamat: Tesla Sudah Tamat

“Elon, jangan marah! Jika Anda menghadapi masalah yang tidak bisa diatasi di AS, datanglah kepada kami. Di sini Anda akan menemukan kawan-kawan yang dapat diandalkan dan kebebasan penuh dalam kreativitas teknis,” tulis Rogozin, dikutip dari Reuters, Jumat (6/6/2025).

Komentar tersebut muncul di tengah meningkatnya perseteruan terbuka antara dua tokoh besar Amerika Serikat tersebut, yang kini menjadi bahan ejekan kalangan elite Rusia.

Medvedev: Kami siap jadi penengah

Pernyataan serupa juga disampaikan Dmitry Medvedev, mantan Presiden Rusia yang kini menjabat sebagai pejabat tinggi Dewan Keamanan Nasional.

Melalui unggahan di X, Medvedev menyindir konflik antara Donald Trump dan Elon Musk sebagai sesuatu yang layak dimediasi oleh pihak ketiga.

“Kami siap memfasilitasi kesepakatan damai antara D dan E dengan biaya yang wajar dan menerima saham Starlink sebagai pembayaran. Jangan bertengkar, kawan!” tulisnya.

Sindiran-sindiran ini mencerminkan bagaimana Moskwa memanfaatkan kisruh di AS sebagai bahan lelucon sekaligus propaganda politik.

Baca juga: Usai Kalah 0-1 Lawan Indonesia, Suporter China: Bubarkan Timnas!

Simonyan dan Dmitriev ikut mengomentari

Margarita Simonyan, Pemimpin Redaksi media pemerintah RT, juga ikut menyindir pertikaian antara dua figur besar AS tersebut.

“Mirip seperti Revolusi Industri Inggris. Hanya saja kebalikannya,” ujar Simonyan dalam pernyataan pedasnya.

Sementara itu, Kirill Dmitriev, Kepala Dana Investasi Langsung Rusia, menyampaikan komentar satir dengan menyarankan penggunaan chatbot AI untuk menyelesaikan konflik tersebut.

“Mengapa kita semua tidak bisa akur saja?” tulis Dmitriev sebelum melontarkan pertanyaan kepada chatbot Grok, fitur kecerdasan buatan milik X, soal cara mendamaikan Trump dan Musk.

Kremlin: urusan internal AS

Pemerintah Rusia melalui Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menanggapi polemik ini dengan menyebutnya sebagai urusan domestik Amerika Serikat. Namun, Peskov meyakini bahwa Trump mampu menangani situasi tersebut.

“Presiden menangani sejumlah besar hal yang berbeda pada saat yang sama, beberapa lebih penting dan beberapa kurang penting,” ujarnya.

Di sisi lain, sejumlah tokoh di Rusia menilai dinamika politik yang bergejolak di Washington justru menjadi keuntungan tersendiri bagi Moskwa. Situasi tersebut dinilai dapat mengalihkan perhatian AS dari isu-isu luar negeri, termasuk konflik di Ukraina.

“Kita bisa senang saja karena mereka tidak punya waktu untuk kita,” kata taipan nasionalis Rusia, Konstantin Malofeyev.

Baca juga: Petronas PHK 5.000 Karyawan, PM Malaysia Angkat Bicara

Ia bahkan menyebut bahwa ini adalah “waktu terbaik untuk membalas” Ukraina, menandakan bagaimana Moskwa melihat kekisruhan internal AS sebagai peluang strategis.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Wanita Bawa Kabur Uang Lotre Pacarnya Rp 42 Miliar, Diduga untuk Selingkuh
Wanita Bawa Kabur Uang Lotre Pacarnya Rp 42 Miliar, Diduga untuk Selingkuh
Internasional
Pejabat Rusia Sindir Kisruh Elon Musk dan Trump, Ajak Tesla Pindah ke Moskwa
Pejabat Rusia Sindir Kisruh Elon Musk dan Trump, Ajak Tesla Pindah ke Moskwa
Internasional
Suporter China Marah Kalah dari Indonesia, Terakhir ke Piala Dunia Saat Kelas 6 SD
Suporter China Marah Kalah dari Indonesia, Terakhir ke Piala Dunia Saat Kelas 6 SD
Internasional
Konflik Trump Vs Elon Musk Masuki Babak Baru, Saling Serang di Medsos
Konflik Trump Vs Elon Musk Masuki Babak Baru, Saling Serang di Medsos
Internasional
Hari Pertama, Presiden Baru Korsel Lee Jae-myung Merasa Kantor seperti Kuburan
Hari Pertama, Presiden Baru Korsel Lee Jae-myung Merasa Kantor seperti Kuburan
Internasional
Daging Jadi Barang Mewah Idul Adha di Gaza, Makan Tepung Sudah Bahagia
Daging Jadi Barang Mewah Idul Adha di Gaza, Makan Tepung Sudah Bahagia
Internasional
Rudal dan Drone Rusia Bombardir Ukraina, Awal dari Serangan Balasan?
Rudal dan Drone Rusia Bombardir Ukraina, Awal dari Serangan Balasan?
Internasional
Turis Intip Warga di Kamar Mandi, Desa Ini Langsung Pasang Aturan
Turis Intip Warga di Kamar Mandi, Desa Ini Langsung Pasang Aturan
Internasional
China Negara Kuat, Kenapa Sepak Bolanya Lemah?
China Negara Kuat, Kenapa Sepak Bolanya Lemah?
Internasional
Daftar 12 Negara yang Warganya Dilarang Masuk AS
Daftar 12 Negara yang Warganya Dilarang Masuk AS
Internasional
Kerja PP 700 Km Pakai Pesawat, Rachael Kaur Hanya Keluar Rp 5 Juta Per Bulan
Kerja PP 700 Km Pakai Pesawat, Rachael Kaur Hanya Keluar Rp 5 Juta Per Bulan
Internasional
Timnas China Akui Stres Lawan Indonesia, Tak Mau Tersingkir dari Piala Dunia 2026
Timnas China Akui Stres Lawan Indonesia, Tak Mau Tersingkir dari Piala Dunia 2026
Internasional
Lee Jae-myung Presiden Baru Korsel, Janji Damai dengan Korut
Lee Jae-myung Presiden Baru Korsel, Janji Damai dengan Korut
Internasional
Dituduh Tidak Diterima Berkuliah di Harvard, Trump Murka
Dituduh Tidak Diterima Berkuliah di Harvard, Trump Murka
Internasional
Tumbangnya Pemerintahan Belanda Setelah Koalisi Gagal Tahan Geert Wilders
Tumbangnya Pemerintahan Belanda Setelah Koalisi Gagal Tahan Geert Wilders
Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau