JAKARTA, KOMPAS.com - Tumor yang muncul di payudara tidak selalu menyebabkan kanker.
Perempuan sering merasa takut jika muncul benjolan di payudara mereka. Mereka mengira benjolan tersebut merupakan tanda kanker payudara.
Menurut dr. Vera N. Tarigan, Kepala Departemen Radiologi Siloam Kebun Jeruk, sebagian besar tumor bersifat jinak dan tidak berbahaya.
Baca juga: Perbedaan Kanker dan Tumor Payudara, seperti yang Dialami Marshanda
“Ibu-ibu jangan takut, ya. Benjolan itu 80 persen tumor jinak, jadi kalau ada benjolan jangan berpikir, ‘Oh, ini ganas, nih’,” ujarnya pada acara Press Conference dan Buka Puasa bersama Siloam Hospitals di Tesate Sam Ratulangi, Jakarta Pusat, Rabu (19/3/2025).
Saat melakukan skrining kepada perempuan di berbagai lapas dan organisasi, mereka menemukan, bahwa sebagian besar benjolan yang terdeteksi bukanlah kanker.
Justru, banyak dari benjolan tersebut merupakan tumor jinak seperti fibroadenoma atau kista.
“Jadi kalau temuan kita secara garis besar, di lapas, organisasi, ataupun walk in ke rumah sakit, itu memang kebanyakan adalah kista dan tumor jinak payudara,” jelasnya.
Oleh karena itu, ia menyarankan untuk tidak perlu khawatir secara berlebihan jika menemukan benjolan pada payudara.
Sebaiknya periksakan langsung ke rumah sakit untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.
“Banyaknya yang jinak, tapi orang sudah ketakutan duluan,” ujarnya.
Meskipun begitu, Vera menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan kembali enam bulan setelah diagnosis awal.
Pemeriksaan dilakukan untuk memantau perkembangan benjolan sekaligus mengecek jika terdapat perubahan bentuk atau tekstur.
“Kemudian akan diperiksa lagi enam bulan setelahnya buat mengecek kondisi tumor,” kata Vera.
Baca juga: Kapan Harus Melakukan Skrining Kanker Payudara?
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang