JAKARTA, KOMPAS.com - Kanker payudara merupakan jenis kanker yang menyerang banyak perempuan.
Banyak yang beranggapan, stres menjadi salah satu penyebab kanker payudara.
Menurut David Utama, Presiden Direktur Siloam Hospitals, hingga kini belum ada bukti ilmiah yang secara langsung menghubungkan stres sebagai penyebab utama kanker payudara.
Baca juga: 7 Faktor Risiko Kanker Payudara yang Perlu Diwaspadai
“Saya enggak tahu secara ilmiah itu apakah ada korelasi langsung antara stres dengan kanker payudara. Saya belum pernah dengar atau secara klinis itu saya belum lihat pembuktiannya,” ujarnya pada acara Press Conference dan Buka Puasa bersama Siloam Hospitals di Tesate Sam Ratulangi, Jakarta Pusat, Rabu (19/3/2025).
Kanker payudara merupakan penyakit yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti genetik, hormon, dan gaya hidup.
Walaupun stres tidak terbukti sebagai penyebab langsung kanker payudara, David menjelaskan, stres yang berlebih dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
Pola makan, kualitas tidur, dan kesehatan tubuh bisa terkena dampak jika stres tidak dikelola dengan baik.
“Tapi apa pun bentuknya, yang namanya stres itu ‘kan kalau tidak di-handle dengan baik, bisa lari ke perilaku, bisa lari ke kesehatan tubuh, bisa lari ke pikiran, bisa mengganggu konsentrasi,” jelasnya.
Oleh karena itu, ia menyarankan untuk menerapkan pola hidup yang sehat demi menjaga kesehatan tubuh.
Ia juga menganjurkan untuk belajar mengendalikan emosi dan stres dengan cara yang positif.
Beberapa cara yang dapat dicoba di antaranya adalah berolahraga, bermeditasi, atau menjalankan hobi yang disukai.
“Question today kembali lagi buat saya ini, how do you do your lifestyle is actually will also improve the quality of life,” ujar David.
Baca juga: Kapan Harus Melakukan Skrining Kanker Payudara?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.