Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Manusia Tikus di Gen Z China, Berontak dari Burnout

Kompas.com - 08/06/2025, 16:34 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

KOMPAS.com - Beredar fenomena "manusia tikus" di kalangan Gen Z di China sejak awal bulan lalu. Fenomena ini dinilai sebagai tindakan "protes" atas burnout dan persaingan ketat di dunia kerja.

Seorang mahasiswi pasca-sarjana di King's College London, Pu Yiqin tak segan menyebut dirinya sebagai "manusia tikus" (lao shu ren dalam bahasa China).

Baca juga: 4 Dampak Burnout bagi Kesehatan Menurut Psikolog, Sakit Kepala

"Saya tidak dapat berbicara untuk semua orang, tetapi saya jelas merupakan bagian dari fenomena (manusia tikus) ini," ucap Pu, dikutip dari Channel News Asia, Minggu (8/6/2025).

Lewat media sosial Xiaohongshu, Pu membagikan kesehariannya, termasuk tidur setelah pukul 01.30 dini hari.

"Manusia tikus" rebahan di kamar seharian

Berdasarkan pengamatan Kompas.com lewat media sosial Xiaohongshu (RedNote), Minggu (8/6/2025), video keseharian "manusia tikus" banyak ditonton dan disukai. Bahkan, ada video yang disukai lebih dari 15.000 pengguna.

Secara garis besar, kegiatan "manusia tikus" dihabiskan di dalam kamar mereka.

Baca juga: Padel Jadi Tren Baru Gaya Hidup Sehat, Benarkah Bisa Bantu Atasi Burnout?

Biasanya mereka bangun tidur di atas pukul 12.00 siang, lalu menghabiskan waktu dengan rebahan di kasur sambil mengecek media sosial, atau bermain gim.

Kemudian mereka juga menonton drama, goleran di sofa sambil mengecek media sosial, atau kembali tidur sampai sore.

Tangkapan layar beberapa anak muda Gen Z di China terkait fenomena manusia tikus di aplikasi Red Note (Xiaohongshu). Sebutan tersebut merupakan tindakan protes atas burnout dan persaingan mencari kerja yang ketat.Dok. Xiaohongshu Tangkapan layar beberapa anak muda Gen Z di China terkait fenomena manusia tikus di aplikasi Red Note (Xiaohongshu). Sebutan tersebut merupakan tindakan protes atas burnout dan persaingan mencari kerja yang ketat.

Ada beberapa "manusia tikus" yang makan dan minum dengan memesan lewat aplikasi daring. Namun, tak sedikit pula yang hanya makan sekali dalam sehari.

"Manusia tikus" ini biasanya akan tidur di atas pukul 12.00 malam. 

Baca juga: Apakah Liburan Ampuh Hilangkan Burnout pada Ibu? Ini Kata Psikolog

Dikutip dari Fortune, ada juga "manusia tikus" yang hanya rebahan di kasur dan baru bangun ketika ingin ke toilet atau ketika lapar, kemudian lanjut rebahan di kasur.

Ia bisa melakukan kegiatan tersebut selama seminggu tanpa keluar rumah. 

Protes atas burnout dan persaingan dunia kerja

Di balik namanya yang unik dan video kamar yang estetis, fenomena "manusia tikus" dinilai sebagai protes atas burnout dan persaingan dunia kerja yang ketat. 

Dilaporkan oleh Kompas.com, Rabu (7/8/2024), burnout adalah kondisi ketika seseorang merasa stres pada level tertinggi tanpa berupaya mengelolanya.

Kondisi ini memicu kelelahan secara fisik dan mental.

Baca juga: Apa Itu Burnout? Kenali Ciri-cirinya

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau