Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel
Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com
KOMPAS.com - Membesarkan anak agar tumbuh percaya diri tidak hanya soal memberi semangat atau pujian. Orangtua juga sebaiknya mencontohkan perilaku sehari-hari yang menunjukkan, menjaga diri sendiri adalah hal penting.
"Bukankah seharusnya kita mengajari kepada anak-anak kita bahwa dengan mengurus kebutuhan 'diri', mereka sebenarnya membebaskan orang lain dari kewajiban untuk melakukannya dan menyelamatkan diri mereka sendiri dari rasa dendam yang timbul jika/ketika tidak ada orang lain yang melakukannya?" ujar Jennifer Guttman, Psy.D., psikolog klinis di New York dan Westport, Connecticut, dilansir dari Psychology today, Senin (8/9/2025).
Baca juga:
Guttman menekankan, tidak ada yang salah ketika seseorang mendahulukan kebutuhan dirinya.
Hal tersebut justru mengajarkan anak untuk lebih bertanggung jawab pada diri mereka sendiri. Dari situlah lahir rasa percaya diri.
Berikut beberapa tips yang bisa ditiru orangtua untuk mengajarkan anak dalam kehidupan sehari-hari.
Batasan adalah bagian penting dari gaya hidup sehat, baik berupa waktu, keseimbangan kerja dan hidup, maupun ruang pribadi.
Anak perlu melihat bahwa orangtuanya juga berpegang pada batasan tersebut.
"Kenali anak-anak Anda ketika seseorang menantang batasan Anda agar mereka dapat melihat bagaimana Anda menanganinya. Tunjukkan kepada mereka bagaimana Anda tetap teguh, alih-alih bimbang karena Anda lebih suka menghindari konflik," jelas Guttman.
Dengan begitu, mereka belajar bahwa menjaga batasan bukanlah hal egois, melainkan bagian dari menjaga kesehatan mental.
Kata "tidak" sering dianggap kasar atau menyakitkan. Padahal, menurut Guttman, mengatakan tidak adalah keterampilan penting.
Orangtua sebaiknya mencontohkan bagaimana menolak dengan baik dan penuh perhatian tanpa rasa bersalah.
"Mencontohkan cara bersikap tegas, tapi tetap ramah saat Anda tidak bisa atau tidak ingin melakukan sesuatu adalah keahlian yang dapat Anda bantu anak Anda kembangkan dan latih," tutur Guttman.
Anak yang terbiasa melihat ini akan belajar bahwa mereka berhak menjaga keseimbangan diri, tanpa harus selalu mengorbankan kebutuhan mereka sendiri.
Baca juga:
Terlalu banyak meminta maaf bisa membuat anak merasa keberadaan mereka harus selalu divalidasi.
Orangtua sebaiknya lebih bijak dalam meminta maaf dan tidak selalu menjelaskan panjang lebar setiap keputusan.
Dengan begitu, anak belajar bahwa keputusan mereka sah dan tidak selalu butuh persetujuan orang lain.