Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keuntungan Menanam Indigofera, Batangnya buat Biomassa, Daun untuk Pakan Ternak dan Pewarna Batik

Kompas.com - 30/07/2024, 20:22 WIB
Aprillia Ika

Editor

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak dua kelurahan di Gunungkidul, Yogyakarta, yakni Kelurahan Gombang dan Karangasem menjadi pilot project program CSR Desa Berdaya Energi. Kedua wilayah itu membudidayakan tanaman ekosistem biomassa sebagai bahan baku alternatif pengganti batu bara.

Berbagai tanaman yang dapat diolah menjadi biomassa pengganti batu bara seperti Kaliandra Merah, Gmelina, Gamal, Indigofera.

Hanya saja dari berbagai tanaman yang dibudidayakan yang paling berhasil adalah Indigofera lantaran kemarau berkepanjangan yang melanda sejak tahun lalu.

“Kelebihan Indigofera setahu saya, selain bisa menjadi pakan ternak, dia juga bisa menjadi pewarna, pewarna batik. Dan harganya kalau dijadikan ini cukup mahal. Jadi pewarna batik ini,” kata Sekper PLN EPI Mamit Setiawan, melalui keterangan pers, Selasa (30/7/2024).

Indigofera ini, tambah Mamit, jika ini sudah besar, batangnya ini sudah tinggi, maka ini yang akan digunakan sebagai produk biomassa.

"Jadi nanti ditebang, setelah itu ditebang maka nanti dari Bumdes akan mengumpulkan dan kemudian akan dijadikan sawdust (serbuk gergaji). Nah ini yang kedepannya akan kita lakukan,” tambahnya.

Sebagai informasi, PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) sebagai subholding PLN Group merupakan pencetus Program CSR Desa Berdaya Energi. Program ini dimulai pada awal 2023 dengan tujuan mencapai target nol emisi atau Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Target hasilkan 300 ton biomassa per tahun

Mamit bilang, pada November 2024 mendatang, PLN EPI bersama warga di kedua kelurahan bakal menanam 50.000 pohon biomassa, penanaman dilakukan setelah panen 100.000 pohon yang segera dilakukan dalam waktu dekat ini.

Dengan adanya penambahan pembudidayaan 50.000 pohon baru ini, PLN EPI memproyeksikan bakal menghasilkan 300 ton biomassa setahunnya.

Program ecoprint

Program penanaman Indigofera ini juga mampu menggerakan UMKM yang dijalankan kelompok ibu-ibu di dua kelurahan tersebut. Para ibu memanfaatkan dedaun tanaman biomassa sebagai bahan baku pewarnaan batik atau ecoprint.

Saat ini program ecoprint ini sudah berjalan sesuai harapan, hanya saja mereka masih kekurangan rumah produksi. Rumah produksi yang dipakai sekarang ini masih sewa.

“UMKM juga berjalan itu untuk pembuatan ecoprint
juga itu sudah berjalan baik,” ucap Lurah Karangasem Parimin.

Pakai tanah Sultan Hamengkubuwono X

Sementara itu, Lurah Gombang, Supriyanto mengatakan, mayoritas masyarakatnya yang terlibat dalam program PLN EPI menggarap tanah milik Sultan.

Total luas tanah yang digarap adalah 6 hektar, saat ini masih terdapat sebagian lahan kosong yang segera ditanami bibit tanaman biomassa.

“Kita punya sekitar 6 hektar, termasuk di sebelah sini (bukit) yang piringan ini masih masuk tanah Sultan,” tuturnya.

Dia mengatakan, program ini disambut baik Sultan Hamengkubuwono X yang sampai memberi warga menggarap tanahnya, sebab program ini memberi dampak langsung kepada warga.

“Sultan kan yang penting tanah itu digunakan untuk kepentingan masyarakat diperbolehkan, termasuk untuk menanam Indigofera ini,” tutupnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Daftar Menteri yang Diganti Prabowo: dari Sri Mulyani hingga Budi Arie
Daftar Menteri yang Diganti Prabowo: dari Sri Mulyani hingga Budi Arie
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau