JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat, pembiayaan BSI Griya mencapai Rp 54,34 triliun hingga Juni 2024.
Direktur Sales and Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan, pembiayaan BSI Griya meraih minat yang besar dari nasabah, terutama untuk pembelian rumah baru yang memiliki permintaan tinggi di masyarakat.
"Pembelian rumah dengan kisaran harga Rp 500 juta-Rp 2 miliar masih menjadi primadona pilihan masyarakat karena sesuai dengan rata-rata penghasilan profesi pegawai," kata dia dalam keterangan resmi, Jumat (23/8/2024).
Baca juga: BSI Bidik Pembiayaan Griya Tembus Rp 51,15 Triliun pada Semester I-2023
Ia menjelaskan, selain pembelian rumah baru, kebutuhan akan renovasi rumah, pembelian rumah second dan takeover rumah juga menjadi produk pembiayaan yang dicari masyarakat.
“Kebutuhan ini mendorong BSI untuk memberikan berbagai alternatif solusi pembiayaan syariah bagi masyarakat dengan jangka waktu yang relatif panjang dan angsuran tetap, sehingga bagi anak-anak muda yang baru mau memiliki investasi rumah bisa memilih pembiayaan syariah,” jelas Anton.
Anton menambahkan, pihaknya optimistis tren pembelian rumah akan terus mengalami peningkatan.
Hal ini sejalan dengan stimulus yang diberikan pemerintah yaitu kebijakan program insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN DTP) melalui program PMK 007/2024, sehingga para investor bisa memiliki rumah baru tanpa harus membayar PPN.
Baca juga: Simak Promo Pembiayaan Griya BSI, Dapat Cashback sampai Asuransi
PPN DTP ini dapat dimanfaatkan untuk setiap satu orang pribadi atas perolehan 1 rumah tapak atau 1 rumah susun.
"Orang pribadi yang telah memanfaatkan insentif PPN DTP sebelum berlakunya PMK 120/2023 pada tahun 2023 lalu dapat kembali memanfaatkan insentif PPN DTP ini," imbuh dia.