JAKARTA, KOMPAS.com - Mulai 17 Agustus 2025, wisatawan Indonesia yang berlibur ke Jepang bisa menikmati kemudahan bertransaksi tanpa perlu menukar uang yen. Cukup dengan memindai kode QR, transaksi bisa langsung dilakukan melalui sistem Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Ini menjadi bagian dari perluasan konektivitas sistem pembayaran digital antarnegara yang tengah digencarkan oleh Bank Indonesia (BI).
Tak hanya Jepang, BI juga tengah bersiap menguji coba sistem QRIS lintas negara di China dan Arab Saudi. Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan, langkah ini menjadi bagian dari misi besar memperluas jangkauan QRIS yang kini telah digunakan oleh lebih dari 56 juta pengguna dan 38 juta merchant di dalam negeri.
“Kita akan launching uji coba QRIS interkoneksinya dengan China dan dengan negara-negara lain termasuk Arab Saudi,” ujar Perry dalam acara Kick Off Hackathon 2025, Kamis (5/6/2025) lalu.
Baca juga: BI Akan Uji Coba QRIS di China dan Arab Saudi
Implementasi QRIS di China disebut sudah memasuki tahap akhir. Dari sisi teknis, bisnis, hingga operasional, kerja sama antara Union Pay International China dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) telah difinalisasi.
Empat penyedia jasa pembayaran Indonesia—PT Rintis Sejahtera, PT Alto Network, PT Artajasa Pembayaran Elektronis, dan PT Jalin Pembayaran Nusantara—telah menandatangani kesepakatan dengan pihak China untuk tahap pengembangan sistem dan uji coba (sandbox).
Sementara itu, dengan Arab Saudi, BI dan ASPI telah menyelesaikan seluruh diskusi dengan bank sentral Saudi, Saudi Arabian Monetary Authority (SAMA), dan tinggal menunggu tahap implementasi.
Baca juga: Mulai 17 Agustus 2025, QRIS Bisa Dipakai di Jepang dan China
Setelah uji coba sistem sejak 15 Mei 2025, QRIS sudah siap digunakan untuk transaksi outbound di Jepang mulai Hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus nanti. Wisatawan Indonesia cukup memindai kode QR di merchant Jepang yang telah mendukung sistem ini.
Negara berikutnya yang menjadi target perluasan adalah India. Saat ini, ASPI dan National Payments Corporation of India (NPCI) sedang dalam tahap pembahasan teknis. BI menargetkan implementasi dapat dilakukan sebelum akhir tahun ini.
QRIS juga sedang dikembangkan untuk bisa digunakan di Korea Selatan, meski saat ini masih dalam tahap evaluasi dan finalisasi perjanjian antara ASPI dengan Korean Telecommunications and Clearings Institute.
Baca juga: AS Persoalkan QRIS, KPPU: Kalau Indonesia Dipaksa Pakai Visa, Justru Melanggar Persaingan