JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI menorehkan kinerja keuangan yang positif pada semester I-2024. Hal ini terefleksikan dari laba bersih perusahaan yang tumbuh pesat.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, BSI mencatatkan laba bersih Rp 3,39 triliun pada paruh pertama tahun ini. Angka ini tumbuh 20,2 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari laba bersih pada semester I-2023 sebesar Rp 2,82 triliun.
"Ini merupakan mungkin pertumbuhan terbesar di industri perbankan saat ini," ujar Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, dalam konferensi pers secara virtual, Senin (2/9/2024).
Baca juga: Telkom Beri Sinyal Bagikan Dividen hingga 80 Persen dari Laba Bersih 2024
Lonjakan laba bersih itu selaras dengan pendapatan setelah distribusi bagi hasil yang mencapai Rp 8,78 triliun. Pendapatan ini tumbuh sekitar 2,81 persen dari tahun lalu.
Kemudian, pendapatan dari penyaluran dana tumbuh 11,7 persen menjadi Rp 12,64 triliun. Sementara pendapatan bebasis komisi tumbuh 20,15 persen secara tahunan menjadi Rp 961,15 miliar.
Di sisi lain, beban operasional perusahaan menurun. Tercatat, beban operasional BSI turun menjadi Rp 4,28 triliun sampai dengan akhir Juni 2024.
Dari sisi fungsi intermediasi, BSI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 256,77 triliun. Nilai ini meningkat sektiar 15,9 persen dari capaian tahun lalu sebesar Rp 222,19 triliun.
Pada saat bersamaan, dana pihak ketiga (DPK) BSI tumbuh 17,50 persen menjadi Rp
296,69 triliun. Adapun dana murah (current account saving account/CASA) BSI mencapai Rp 184,11 triliun, tumbuh 21,65 persen secara tahunan.
Baca juga: Tiap Tahun Meningkat, Intip Bocoran Dividen BCA dari Laba 2024
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini