JAKARTA, KOMPAS.com - Dana darurat adalah sejumlah uang yang disisihkan khusus untuk digunakan dalam situasi mendesak yang tidak terduga.
Keberadaan dana ini berfungsi sebagai pelindung finansial ketika seseorang menghadapi keadaan darurat yang membutuhkan biaya ekstra, seperti kecelakaan, sakit, atau kehilangan pekerjaan.
Dikutip dari laman djkn.kemenkeu.go.id, dana darurat menciptakan rasa aman bagi pemiliknya. Dana darurat dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan mendesak tanpa perlu mengorbankan aset atau berutang.
Baca juga: Penyebab Pertumbuhan Ekonomi RI Terjebak di 5 Persen
Misalnya, jika seseorang kehilangan pekerjaan, dana darurat dapat digunakan untuk menutup biaya hidup harian hingga situasi membaik atau pekerjaan baru ditemukan.
Tanpa dana darurat, seseorang bisa kesulitan dalam menjaga kestabilan keuangannya di tengah situasi tak terduga.
Setiap orang, baik yang lajang maupun yang sudah berkeluarga, sebaiknya memiliki dana darurat.
Bagi yang memiliki tanggungan, seperti anak atau pasangan, memiliki dana darurat menjadi semakin penting karena kebutuhan mendesak bisa lebih besar.
Baca juga: Mengenal 5 Fungsi APBN dan Penjelasan Lengkapnya Masing-masing
Idealnya, jumlah dana darurat yang disarankan adalah antara 6 hingga 12 kali pengeluaran bulanan. Namun, jumlah ini bervariasi tergantung status dan tanggung jawab finansial seseorang.
Dana darurat sebesar 6-12 kali pengeluaran bulanan dianggap ideal karena mampu menutupi biaya hidup selama beberapa bulan tanpa sumber penghasilan.
Misalnya, jika seseorang kehilangan pekerjaan dan hanya memiliki dana darurat yang cukup untuk tiga bulan, situasi ini bisa berisiko apabila ia belum menemukan pekerjaan baru dalam waktu tersebut.
Oleh karena itu, semakin lama waktu yang bisa dibiayai oleh dana darurat, semakin aman kondisi finansial seseorang.
Baca juga: Cara Top Up Saldo LinkAja via BRImo
Dilansir dari laman sikapiuangmu.ojk.go.id, berikut adalah beberapa tips mudah menyiapkan dana darurat.
1. Pahami Kebutuhan Dana Darurat
Mulailah dengan menghitung pengeluaran bulanan dan sesuaikan dengan status keuangan serta tanggungan yang dimiliki.
Jika sudah tahu perkiraan jumlah yang dibutuhkan, sisihkan sebagian kecil dari pendapatan secara konsisten. Tidak perlu langsung dalam jumlah besar, yang penting konsisten.